Selanjutnya, masukan-masukan yang lain yakni berkaitan dengan sinergi antara Polri dengan Kemendagri dalam mengatasi persoalan di Tanah Air.
Mulai dari kaitannya dengan sengketa Pilkada 2020 hingga aksi teror dan juga masalah pandemi Covid-19.
Simak videonya mulai menit awal:
Otak Pendemo Bayaran Bakal Tolak Listyo Jadi Kapolri
Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim Polri) Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah dipilih sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).
Menanggapi majunya Listyo sebagai calon Kapolri, pengamat intelijen yakni Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib, menyebutkan sejumlah kelompok yang akan menolak majunya Listyo sebagai calon Kapolri.
Ridlwan mengatakan, ada tiga kelompok yang menolak majunya Listyo sebagai calon Kapolri.
Baca juga: 7 Fakta Calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dari Alasan Jokowi hingga Bongkar 2 Kasus Besar
Dikutip TribunWow.com dari TribunBanten.com, satu di antaranya adalah para penggerak di balik pendemo bayaran.
Ridlwan menyebut, kelompok tersebut cemas karena rekam jejak Listyo yang mulus selama berkarier di Polri.
"Ada yang khawatir kalau Pak Listyo Sigit jadi Kapolri karena selama ini track record-nya lurus dan tanpa kompromi, " ujarnya.
Menurut Ridlwan, kecemasan kelompok tersebut datang dari kekhawatiran Listyo nantinya akan tegas menegakkan hukum tanpa pandang bulu.
"Kelompok ini diduga menggerakkan demonstran bayaran untuk mempengaruhi opini masyarakat, " kata Ridlwan.
Selain kelompok tersebut, terdapat juga kelompok intoleran yang menggunakan isu SARA untuk menolak pencalonan Listyo sebagai calon Kapolri.
"Padahal walaupun agama Pak Sigit nonmuslim, beliau sangat dekat dengan tokoh tokoh Islam maupun agama lainnya, " kata Ridlwan.
"Mereka memakai akun anonim di Twitter dan Facebook. Tapi tetap bisa dilacak oleh CCIC Mabes Polri, " ujar alumni S2 Kajian Stratejik Intelijen itu.
Baca juga: Alasan Jokowi Usulkan Komjen Listyo Sigit Jadi Calon Tunggal Kapolri, Akui Banyak Berdiskusi