TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR, Dedi Mulyadi mengungkap isi curahan hati (curhat) artis dan presenter asal Bandung, Raffi Ahmad soal polemik kerumunan seusai disuntik vaksin Covid-19.
Raffi mengirim pesan pribadi melalui aplikasi WhatsApp ke Dedi untuk curhat sekaligus memberi penjelasan terkait dirinya mengunjungi rumah Ricardo Gelalel.
Pesan dari Raffi itu kemudian dikirim ulang oleh Dedi Mulyadi ke Kompas.com, Minggu (17/1/2021).
Baca juga: Bahas Sanksi Tolak Vaksin, dr Tirta Ungkit Raffi Ahmad Berpesta seusai Divaksin: Nakes Kecewa
Raffi menjelaskan, berita yang sedang ramai mengenai dirinya itu benar-benar "digoreng" oleh oknum.
Padahal, kata Raffi, ia mengunjungi rumah Ricardo Gelalel dalam keadaan sudah pakai masker.
Selain itu, sebelum masuk rumah Ricardo, Raffi juga mengaku dites swab antigen terlebih dahulu.
"Kebetulan pas makan buka masker, Anya Geraldin ajak foto. Terus jadi viral seolah saya party (berpesta) keluyuran di restoran, 'digoreng' orang yang mau jatuhin. Apes banget," kata Raffi dalam pesan WhatsApp itu.
Menurut Raffi, semua yang hadir di rumah Ricardo, termasuk dirinya, semuanya menjalankan protokol kesehatan.
Selain itu, rumah Ricardo itu bukan tempat umum, melainkan pribadi.
Baca juga: Bandingkan Nasib Raffi Ahmad, Ahok hingga Rizieq Shihab, Rocky Gerung: Kehidupan Gak Masuk Akal
Di sana juga ada mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sementara itu, Dedi mengatakan, awalnya ia berkomunikasi langsung dengan Raffi Ahmad melalui WhatsApp untuk menanyakan masalah yang sebenarnya.
Dedi sendiri sudah lama mengenal Raffi Ahmad.
"Masalah Raffi Ahmad saya minta semua pihak untuk melakukan klarifikasi atau tabayyun sebelum mengungkapkan hal-hal yang lebih jauh dari itu, karena sekarang persoalan pelanggaran prokes merupakan masalah sensitif," kata Dedi, Minggu.
Menurut Dedi, kalau melihat apa yang dijelaskan oleh Raffi Ahmad secara langsung masalah membuka masker, Dedi menilai wajar.
Menurutnya, setiap orang yang akan makan pasti akan membuka masker dan hal itu juga bukan sebuah pesta, melainkan makan yang dihadiri orang dengan jumlah di bawah 50 orang.