TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mengomeli pasangan suami istri pengemis yang ketahuan meminta-minta padahal sudah pernah diberi bantuan.
Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, diunggah Minggu (17/1/2021).
Saat itu Dedi memergoki pasangan suami istri yang pernah ia bantu masih menjalani keseharian mereka sebagai pengemis.
Baca juga: Ramai soal Tunawisma, Ridwan Saidi: Jangan Salah Pemulung Punya Kontrakan, Bukan Tidur di Atas Pohon
Sang suami merupakan penyandang disabilitas yang mengaku terkena strok, sedangkan istrinya membantu mendorong kursi roda.
Dedi yang mengetahui hal itu saat sedang bersepeda langsung menunjukkan kekesalannya.
Ia mengingatkan sudah pernah menawarkan bantuan kepada kedua anak pasangan tersebut untuk diberi modal, tetapi ditolak.
"Anak Ibu saya kasih modal, bilang mau jualan bubur, enggak mau. Jadi tukang sapu digaji Rp2 juta tiap bulan enggak mau juga," ungkit Dedi Mulyadi.
"Anak yang STM saya suruh nyapu di depan, sekolahnya saya biayain, enggak mau juga," lanjutnya.
Istri pengemis yang membantu mendorong kursi roda suaminya mencoba memberi pembelaan.
"Maaf Pak, Bapak itu janji mau ke sini hari Senin, saya tunggu," sang istri pengemis berkilah.
Dedi kembali membalas dengan mengingatkan justru kedua anak pasangan suami istri ini yang tidak menepati janji.
Ia menyebut sudah menunggu kedatangan mereka.
"Lho, Ibu saya tunggu anaknya di Gedung Kembar enggak datang. Yang mau jualan bubur sampai sekarang enggak (datang)," sanggah Dedi.
Baca juga: Banyak yang Ragukan Ada Tunawisma di Sudirman Jakarta, Pemulung Ungkap Fakta: Ada Dedengkotnya Itu
Dedi kemudian langsung menginstruksikan agar pasangan peminta-minta ini dibawa ke pihak berwajib.
"Sekarang bawa ke kantor Satpol PP," ucap mantan Bupati Purwakarta ini kepada jajarannya.
Ia menilai kedua pengemis tersebut tetap membandel, bahkan setelah ditawari bantuan agar bekerja lebih layak.
Dedi menyebut mereka telah mengabaikan bantuan yang ditawarkan.
"Ini bandel. Ini profesi. Ini kan seolah-olah sakit, kayak pemerintah enggak punya sikap, enggak punya bantuan," katanya dengan nada tinggi.
"Ini kebiasaan, ini profesi. Kalau kita enggak memerhatikan enggak apa-apa, kita kirim beras, rumah saya ada di sini," ungkap Dedi.
Ia lalu menyoroti bantahan yang disampaikan sang istri pengemis.
Dedi kembali menyuruh mereka dibawa ke Satpol PP.
"Kalau barusan Ibu ngomong begitu, artinya ini profesi. Angkut saja sudah, angkut," tandasnya sambil menunjuk mereka.
Lihat videonya mulai menit 3.50:
Dalam tayangan yang sama, sebelumnya Dedi Mulyadi marah kepada pengemis pria yang duduk di kursi roda itu dengan didorong istrinya.
Di bagian depan kursi roda dipasangi sebuah wadah yang bertuliskan "Bantuan untuk Biaya Pengobatan Stroke".
Dedi mengaku sudah pernah menawarkan bantuan kepada pengemis pria ini, tetapi ditolak.
"Bapak ini, saya dulu pernah menangani," kata Dedi Mulyadi sambil menunjuk pasangan peminta-minta itu.
Baca juga: Kondisi Pemulung Viral yang Diangkat Anak oleh Syekh Ali Jaber, Ucap: Maaf kalau Akbar Ada Salah
Ia menyinggung kedua anak pengemis tersebut juga enggan ditawari pekerjaan olehnya.
Dedi menyebut dirinya sudah menawarkan bantuan modal dan biaya sekolah.
Namun bantuan itu ditolak dan pasangan suami-istri ini meneruskan kegiatan mengemis.
"Anaknya dikasih bantuan, minta modal. Disuruh kerja, enggak mau, mau digaji tiap bulan," singgung mantan Bupati Purwakarta ini.
"Anaknya yang (sekolah di) STM satu lagi mau saya gaji setiap bulan juga enggak mau. Agar enggak minta-minta, tapi masih minta-minta," lanjut Dedi.
Baca juga: Dianggap Bohong saat Blusukan, Mensos Risma Dipolisikan: Tak Pernah Saya Jumpa Pengemis di Situ
Ia juga mengungkap fakta bahwa pria penyandang disabilitas itu hanya berpura-pura sakit strok.
Dedi menyebut hal itu sudah dibuktikannya ketika menyambangi kediaman si pengemis.
"Dan ternyata ini bukan strok," ucap Dedi sambil menunjuk.
"Saya sudah ke rumahnya, bukan strok. Di rumah sehat biasa, ngobrol normal," ungkapnya.
Istri pengemis yang mendorong kursi roda suaminya membantah teguran Dedi.
Ia menyebut kondisi disabilitas suaminya sudah bawaan lahir.
Dedi segera menyanggah dengan menegaskan fakta kondisi itu dimanfaatkan untuk mengundang simpati sebagai peminta-minta.
"Betul, bawaan. Tapi ini profesi," ungkit mantan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat ini.
Dedi mengaku ia hanya prihatin, sehingga membantu pasangan suami istri itu agar berpenghasilan dengan layak.
"Punten, kalau kita tidak nanganin, tidak sayang sama Ibu, saya tidak akan menghentikan," tegasnya. (TribunWow.com/Brigitta)