Vaksin Covid

Kurang Setuju Sanksi Penolak Vaksinasi, Dokter Tirta: Justru Membuat Vaksin Semakin Diantipati

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter sekaligus relawan Tirta Mandira Hudhi buka suara soal masih adanya pihak-pihak yang menolak divaksinasi.

"Harusnya jembatannya adalah kita edukasi dulu pelan-pelan, edukasinya yang bagus."

"Jika edukasi sudah dilakukan menggunakan kader kesehatan, kalau ternyata masih membangkang atau menebarkan gerakan provokasi anti vaksin itu yang ditindak," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 

Kata Satgas soal Ada Pejabat Tolak Vaksin Covid-19

Proses penyuntikan vaksin Covid-19 di Indonesia telah dimulai sejak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima suntikan pertama pada Rabu (13/1/2021).

Namun ada sejumlah pihak yang masih menolak menerima vaksinasi, bahkan dari kalangan pejabat.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito telah siap terus memberikan edukasi kepada masyarakat soal vaksinasi Covid-19.

Dokter Tirta Mandira Huda saat mendapatkan vaksinasi di Puslesmas Ngamplak 2 Kabupaten Sleman. Terbaru, ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19. (KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Baca juga: Soroti Ribka Tjiptaning Tolak Vaksin Covid-19, dr Tirta Sebut Cuma Cek Ombak: Dalih demi Rakyat

Hal itu disampaikan oleh Wiku dalam acara tanya jawab bersama Jakarta Foreign Correspondents Club yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (14/1/2021).

Awalnya Wiku menerima pertanyaan soal penolakan vaksinasi Covid-19.

Bahkan penolakan tersebut juga datang dari kalangan pejabat.

Menanggapi hal tersebut, Wiku menjelaskan bahwa masalah penolakan relevan dialami oleh semua negara.

"Melihat kita menghadapi masalah yang sama (Covid-19)," ujar dia.

Wiku mengatakan, orang-orang menolak vaksinasi Covid-19 karena tidak memahami pentingnya mendapat suntikan vaksin.

"Orang-orang tidak siap karena mereka tidak memahami apa yang sedang terjadi, dan mengapa mereka harus divaksinasi," papar dia.

"Maka dari itu kita harus meningkatkan edukasi kepada publik sekonsisten mungkin."

Halaman
123