TRIBUNWOW.COM - Kabid Informasi Gempa BMKG, Tiar Prasetya memberikan penjelasan terkait peristiwa gempa bumi yang mengguncang beberapa daerah di Sulawesi Barat (Sulbar).
Dilansir TribunWow.com, Tiar Prasetya membenarkan bahwa penyebab dari gempa berkekuatan 5,9 SR hingga gempa susulan 6,2 SR adalah karena sesar naik.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Kompas Pagi, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: Seorang Anak Terjebak dalam Reruntuhan Gempa Sulbar, Warga: Masih Bernapas Kau Dek?
Baca juga: Update Gempa Bumi 6,2 SR Sulawesi Barat, 3 Orang Meninggal Dunia, 24 Jiwa Luka-luka, Warga Mengungsi
Dalam kesempatan itu, Tiar Prasetya mulanya menjelaskan bahwa selain gempa utama, terdapat enam gempa susulan.
Termasuk gempa susulan yang terjadi dengan kekuatan lebih besar mencapai 6,2 SR.
Menurutnya, beberapa gempa yang terjadi di waktu yang berbeda itu merupakan satu rangkaian.
Seperti yang diketahui, gempa yang berpusat di Majene itu pertama kali dirasakan pada Kamis (14/1/2021) siang dengan kekuatan maksimum magnitudo 4,1.
"Ini masih satu rangkaian, soalnya masih di satu titik yang sama, kemudian polanya juga hampir sama," ujar Tiar.
Meski gempa terbilang cukup kuat, Tiar memastikan tidak menimbulkan potensi terjadinya tsunami.
"Untuk gempa yang sejak siang itu memang dan kenyataannya tidak ada tsunami, itu lebih ke darat," jelasnya.
"Jadi potensi untuk menggerakkan tsunami lebih kecil."
Lebih lanjut, dirinya menyebut serangkaian gempa tersebut dipengaruhi oleh faktor sesar naik.
Menurutnya, hal itu juga dipengaruhi dengan struktur geologi di Sulawesi.
"Di Sulawesi memang agak unik banyak sesar," kata Tiar.
Baca juga: Khawatir Tsunami dan Gempa Susulan, Warga Mejene Ungsikan Keluarga di Kandang Ayam dan Rumah Kebun
Dirinya hanya berpesan kepada masyarakat terdampak gempa untuk tidak langsung panik.