TRIBUNWOW.COM - Indonesia kembali berduka setelah pendakwah Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang dikenal sebagai Syekh Ali Jaber meninggal dunia.
Rasa kehilangan sosok Syekh Ali Jaber tentu dirasakan berbagai kalangan.
Mulai dari artis hingga pejabat merasakan duka yang mendalam atas kepergian Syekh Ali Jaber pada Kamis (14/1/2021).
Baca juga: Kronologi Syekh Ali Jaber Dinyatakan Meninggal Dunia setelah Negatif Covid-19, sempat Masuk ICU
Tak terkecuali tokoh agama Ustaz Abdul Somar yang ikut merasakan haru.
Hal tersebut Ustaz Abdul Somad ungkapkan melalui akun Instagram pribadinya @ustadzabdulsomad_official pada Kamis (14/1/2021).
Ustaz Abdul Somad mengunggah beberapa foto momen terakhirnya bersama Syekh Ali Jaber.
Pada foto tersebut tampak Syekh Ali Jaber dan Ustaz Abdul Somad baru saja selesai berdakwah.
Sykeh Ali Jaber dan Usataz Abdul Somad terlihat tersenyum bahagia.
Selain itu ada juga momen Syekh Ali Jaber dan Ustaz Abdul Somad sedang menyantap makanan.
Bersama dua orang yang lain, Syekh Ali Jaber dan Ustaz Abdul Somad menikmati hidangan yang disajikan.
Terakhir ada foto Syekh Ali Jaber dan Ustaz Abdul Somad bersama sebuah kelurga.
Syekh Ali Jaber tampak memegang pundak anak yang ada di depannya.
Sedangkan Ustaz Abdul Somad tertawa lebar menunjukkan kebahagiaan yang dirasakannya.
Baca juga: Anak Sulung Ungkap Pesan Terakhir Syekh Ali Jaber sebelum Meninggal: Jaga Salat dan Jaga Mama
Pada unggahan tersebut, Ustaz Somad juga menuliskan caption.
Ternyata Ustaz Somad menceritakan momen terakhirnya bersama Syekh Ali Jaber pada malam pergantian tahun.
Ustaz Abdul Somad juga menjelaskan bahwa ia bersama Syekh Ali Jaber makan di rumah seorang jamaah.
Tak hanya itu saja, Ustaz Abdul Somad membeberkan kejadian beberapa orang yang meneleponnya untuk memberikan kritik.
Ustaz Abdul Somad tak mau menggangas orang-orang tersebut demi menjaga suasana.
Selain itu, Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa ia dipersilakan oleh Syekh Ali Jaber untuk memimpin salat.
"Selesai tausiyah untuk malam tahun baru."
"Kami makan di rumah jamaah."
"Dari masjid menuju rumah jamaah, beliau curhat, "Ada beberapa orang yang nelpon saya. Komplen. Why saya ngucapkan ta'ziyah untuk enam syuhada '."
"Saya alihkan ke cerita lain."
"Saya tak ingin kami larut dalam Kemarahan. Jarang-jarang jumpa. Saya ingin santai, duduk dengan orang berilmu."
"Saat akan shalat, beliau persilahkan saya jadi imam sambil berkata, "Min ahlil-'ilmi", saya jawab, "min ahlil-Qur'an", beliau pun maju."
Baca juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Mahfud MD Ungkap sang Ulama Memanggilnya sebagai Ayah
Putra Sulung Syekh Ali Jaber Bongkar Pesan Terakhir sang Ayah
Putra sulung pendakwah Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber mengungkapkan wasiat terakhir sang ayah.
Dengan lunglai, Hasan menyebutkan dirinya sudah tak bertemu sang ayah selama kurang lebih dua minggu.
Namun, ia sempat berbincang dengan Syekh Ali Jaber sebelum akhirnya sang ulama meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021).
Ditemui di rumah duka di Lombok, Nusa Ternggara Barat, Hasan tampak duduk di muka rumah bersama pelayat lainnya.
Pemuda 20 tahun tersebut masih tenang menjawab pertanyaan yang diajukan awak media.
Melalui tayangan langsung di kanal SUARANTBcom, Hasan menyebutkan bahwa dirinya telah lama tak berjumpa dengan sang ayah.
"Terakhir itu sebelum masuk rumah sakit, kurang lebih dua minggu di rumah sakit," kata Hasan.
"Dia sebelum ke rumah sakit itu ketemu, dia udah positif (Covid-19) diambil ke rumah sakit, habis itu enggak pernah ketemu lagi."
Hasan mengaku mengetahui kematian sang ayah pada sekitar pukul 10.00 WITA.
Ia pun membenarkan wasiat terakhir Syekh Ali Jaber yang ingin dimakamkan di Lombok.
Hasan mengaku sedang mengupayakan hal tersebut dan berharap tak ada kendala dalam persiapan tersebut.
"Iya, kita usahain, lagi diurus dulu, belum ada kabar," kata Hasan.
"Soalnya kan orang lagi repot juga di sana, lagi ngurus semua, tapi nanti kalau emang bisa enggak ada kendala apa-apa dimakamin di sini insyaAllah."
Sempat berkomunikasi dengan sang ayah, Hasan mengaku Syekh Ali Jaber telah memberikan pesan terakhir padanya.
Ia meminta agar Hasan menjaga sang ibu, Umi Nadia dan kedua adiknya.
Syekh Ali Jaber juga mengingatkan agar putra sulungnya tersebut selalu menjalankan salat.
Pasalnya, salat adalah pondasi untuk dapat mendirikan agama Islam secara kokoh.
"Jaga salat sama jaga mama," kata Hasan.
"Yang penting salat."
"Dia cuma pesannya yang penting jangan tinggalin salat, karena pondasi agama," lanjutnya.
Baca juga: Profil Syekh Ali Jaber, Lahir di Madinah hingga Resmi menjadi Warga Negara Indonesia pada Tahun 2012
Baca juga: Mahfud MD Ungkap Duka Cita atas Meninggalnya Syekh Ali Jaber: Kita Kehilangan Tokoh Pemersatu Umat
Menurut Hasan, ia aktif berkomunikasi dengan sang ayah sebelum Syekh Ali Jaber dipindahkan ke ruang ICU.
Namun, setelah sang ulama masuk ke ruang khusus tersebut, komunikasi mereka terputus hingga hari kematiannya.
Hasan juga menyebutkan bahwa dirinya tak bisa menjenguk sang ayah lantaran ketentuan protokol kesehatan terkait status Syekh Ali Jaber yang positiv terpapar Virus Corona.
"Terakhir itu sebelum masuk ICU masih pegang hp beliau," kata Hasan.
"Setelah masuk ICU sudah enggak,"
"Enggak bisa (menjenguk), protokol," pungkasnya. (TribunWow.com)