Vaksin Covid

Ada Pejabat Tolak Vaksin Covid-19, Satgas: Tidak Siap karena Tidak Memahami Apa yang sedang Terjadi

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam acara tanya jawab bersama Jakarta Foreign Correspondents Club yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden.

Terkait sumber suara penolakan vaksin Covid-19, Wiku menyebut, penolakan juga datang dari orang-orang yang sebenarnya tergolong teredukasi atau berpendidikan.

"Tampaknya suara penolakan juga datang dari kalangan kelompok yang teredukasi," kata dia.

Menurut Wiku, penolakan tersebut terjadi karena belum mengerti betapa pentingnya vaksinasi Covid-19.

"Tapi mereka harus tahu lebih banyak dan diyakinkan tentang pentingnya vaksinasi," pungkasnya.

Baca juga: Soal Ribka Tjiptaning Tolak Vaksinasi, Rocky Gerung: Artinya PDIP Memang Tidak Sepenuhnya Percaya

Simak videonya mulai menit ke-27.20:

Alasan Ribka Tjiptaning Menolak Vaksin Covid-19

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning menolak divaksin untuk mencegah penularan Virus Corona (Covid-19).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam rapat kerja Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa (12/1/2021).

Awalnya ia menyoroti kriteria usia penerima vaksin, antara 18 sampai 59.

Menurut Ribka, dirinya sedari awal tidak memenuhi kriteria tersebut, bahkan jika nantinya ada vaksin yang aman digunakan orang lanjut usia (lansia).

"Kalau persoalan vaksin, saya tetap tidak mau divaksin, mau pun sampai yang 63 tahun bisa divaksin. Saya sudah 63 nih, mau semua usia boleh tetap (saya tolak)," kata Riba Tjiptaning, dikutip dari Tribunnews.com.

Diketahui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan sanksi denda Rp5 juta bagi warga yang menolak vaksin.

Menanggapi hal itu, Ribka mengaku lebih memilih membayar denda daripada dipaksa menerima vaksin.

Ia beralasan vaksin tahap pertama buatan Sinovac itu belum dapat dipastikan keamanannya.

Sebagai informasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan vaksin buatan Sinovac sudah teruji secara klinis.

Halaman
123