TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menanggapi adanya pelaporan terhadap Menteri Sosial Tri Rismaharini atas aksi blusukan yang dilakukannya, khususnya soal temuan tunawisma di Jalan Sudirman-Tamrin, Jakarta Pusat.
Pelaporan tersebut dibuat oleh Wakil Ketua Umum Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah, Tjetjep Muhammad Yasen atau Gus Yasin.
Dilansir TribunWow.com dalam kanal YouTube pribadinya, Selasa (12/1/2021), Refly Harun menilai tidak perlu aksi blusukan Risma dilaporkan.
Baca juga: Dianggap Bohong saat Blusukan, Mensos Risma Dipolisikan: Tak Pernah Saya Jumpa Pengemis di Situ
Menurutnya, persoalan tersebut biarkan menjadi penilaian bagi publik atau masyarakat.
"Jadi biarlah kasus ini dikawal masyarakat secara bersama-sama dan masing-masing pihak menunjukkan integritasnya," ujar Refly Harun.
"Siapa yang genuin dan siapa yang berbohong. Jadi peran serta masyarakat dibutuhkan," imbuhnya.
Refly Harun berpendapat bahwa niatan dari aksi blusukan yang dilakukan oleh Risma saat ini akan terlihat sendiri ke depannya.
Apakah tujuan blusukan Risma memang murni sebagai bagian dari kerjanya sebagai menteri sosial atau justru memiliki tujuan lain.
"Kalau menteri sosial melakukan ini sebagai sebuah settingan ya lama-lama dia akan tergerus sendiri legitimasinya," kata dia.
"Justru karier politiknya yang tadinya moncer akan stop sendiri."
"Tetapi kalau dia melakukannya dengan genuin dengan kesadaran yang baik, maka bisa saja reputasinya terus meningkat," sambungnya.
Baca juga: Refly Harun Ungkap Kemungkinan Risma Maju di Pilkada DKI, Singgung Khofifah: Presedennya Sudah Ada
Oleh karenanya, Refly Harun berharap tidak perlu ada pihak yang saling lapor-melapor terkait persoalan tersebut.
Menurutnya, hal itu juga bertujuan untuk tetap menjaga keberlangsungan proses demokrasi di Tanah Air.
"Jadi biarlah waktu yang akan menjawabnya, bukan polisi yang akan menjawabnya, apalagi sampai ditangkap," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-