Terkini Daerah

Selamat dari Longsor, Kapolres Sumedang Sebut Sudah Siap Mati di Masjid: Sempat Dengar Ada Azan

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masjid An-Nur di Desa Cihanjuang tetap kokoh berdiri, di tengah puing bangunan rumah, Senin (11/01/2021). Masjid ini menjadi tempat berlindung personel gabungan dan masyarakat saat terjadi longsor susulan, Sabtu (10/01/2021) petang.

TRIBUNWOW.COM - Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto adalah satu dari beberapa orang yang berhasil selamat dari peristiwa longsor susulan di Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu (9/1/2021) kemarin.

Bencana longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Cimanggung, Sumedang, itu sampai saat ini sudah menewaskan 13 orang.

Pada saat berada di tengah longsor susulan, AKBP Eko mengaku sudah siap mati di dalam masjid tempatnya berlindung.

Masjid An-Nur di Desa Cihanjuang tetap kokoh berdiri, di tengah puing bangunan rumah, Senin (11/01/2021). Masjid ini menjadi tempat berlindung personel gabungan dan masyarakat saat terjadi longsor susulan, Sabtu (10/01/2021) petang. (KOMPAS.com/AAM AMINULLAH)

Baca juga: Kesaksian Wartawan Hampir Tewas Tertimbun Longsor di Sumedang: Dalam Hati Mungkin Saya Mati Sekarang

Dikutip dari Kompas.com, kala itu AKBP Eko dan sejumlah warga lain termasuk wartawan, berlindung di Masjid An-Nur.

AKBP Eko mengaku sempat memecahkan kaca masjid untuk masuk ke dalam ketika dikejar longsor susulan.

"Kehendak Allah yang menentukan siapa yang selamat dan tidak saat itu," kata Eko kepada Kompas.com berbagi kisah yang dialaminya di Posko Utama di SMAN Cimanggung, Minggu (10/1/2021).

"Ini menjadi rahasia Allah mengenai usia seseorang. Saat itu saya hanya berpikir ingin ajal di dalam masjid, sehingga jenazah saya akan ketemu jika dievakuasi," ungkapnya.

Setelah bencana selesai, AKBP Eko mengaku sempat mendengar suara azan dari dalam masjid, namun tidak tahu siapa yang mengumandangkan.

"Saya sempat dengar ada yang azan sesaat keluar dari masjid, tidak tahu marbot atau wartawan," ungkapnya.

AKBP Eko kala itu berada di lokasi kejadian longsor untuk meninjau keadaan.

Namun dirinya dan beberapa orang lainnya, tidak menyangka akan terjadi longsor susulan yang mengakibatkan banyak korban jiwa.

Sementara itu Jurnalis dari Metro TV Husni Nursyaf, adalah satu dari beberapa orang yang tergabung dalam rombongan Kapolres Sumedang saat longsor susulan terjadi.

Husni mengatakan, tidak ada yang mengira akan terjadi longsor susulan di lokasi kejadian saat itu.

"Tidak ada yang menyangka akan terjadi longsor susulan," ujar Husni kepada Kompas.com, Minggu malam.

"Sebelumnya kami mengambil gambar di lokasi longsoran pertama bersama kapolres dan yang lainnya."

Halaman
123