TRIBUNWOW.COM - Azhari, keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182, mengenang momen terakhir bersama lima anggota keluarganya.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia di TvOne, Senin (11/1/2021).
Diketahui sebanyak 62 orang menjadi korban dalam jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di perairan Pulau Seribu pada Sabtu (9/1/2021) lalu.
Baca juga: Update Pencarian Black Box Sriwijaya Air, Diduga di Bawah Puing-puing Pesawat, Bahayakan Penyelam
Sementara itu pihak keluarga korban masih menantikan proses evakuasi yang tengah diusahakan, termasuk Azhari.
Azhari membenarkan ada lima kerabatnya yang ikut naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Ia menyebutkan anggota keluarganya yang menjadi penumpang pesawat adalah adik kandung beserta suaminya, keponakan, serta dua orang cucu.
"Pertama itu adik kandung saya, Rahmawati, terus suaminya, Toni Ismail, adik ipar saya," kata Azhari.
"Kemudian anaknya, keponakan bernama Ratih. Terus kemdian anak Ratih, jadi cucu keponakan," lanjut pria yang tinggal di Pontianak, Kalimantan Barat ini.
"Lalu ada satu lagi, cucu. Jadi jumlah keluarga saya (yang menjadi korban) lima orang," tambahnya.
Ia membenarkan total korban ada tiga orang dewasa dan dua anak kecil yang menjadi korban.
Menurut Azhari, memang sudah menjadi tradisi keluarganya untuk berkunjung ke Bandung, Jawa Barat setiap akhir tahun.
Mereka lalu hendak kembali dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air jurusan Jakarta-Pontianak.
Azhari menyebut kunjungan itu dilakukan adiknya, Rahmawati, untuk seorang anaknya yang tinggal di Bandung.
Baca juga: Tulis Pesan Obat Rindu, Penumpang Sriwijaya Air Riyanto sempat Ditangisi Anak Tak Diizinkan Pergi
"Jadi keluarga saya memang tiap tahun, kalau akhir tahun, itu ke Bandung karena ada anaknya," terang Azhari.
"Jadi mereka pergilah ke sana," lanjutnya.
Azhari menuturkan percakapan terakhir dengan anggota keluarganya itu terkait membahas protokol kesehatan Covid-19.
Ia menyebut saat itu keluarganya sedang membahas kewajiban melakukan tes PCR sesuai ketentuan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
"Saya terakhir cerita PCR. PCR itu 'kan kebijakan dari Gubernur Kalimantan Barat," tutur Azhari.
Azhari menyebut percakapan terakhir terjadi sekitar 8 atau 9 Januari 2021 melalui WhatsApp (WA) grup.
"Sebelumnya 'kan pakai rapid test antigen. Kemudian berlakulah PCR," kata Azhari.
"Jadi saya terakhir itu WA di grup keluarga. Cerita-cerita itu, lah," tambahnya.
Lihat videonya mulai dari awal:
Kisah Keluarga Pilot Sriwijaya Air
Keluarga penumpang masih terus menunggu kabar baik serta mukjizat atas peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Termasuk yang dilakukan oleh keluarga pilot Pesawat Sriwijaya Air Captain Afwan.
Dikutip TribunWow.com dari TribunnewsBogor.com, Senin (11/1/2021), istri dari Captain Afwan, Pipit masih syok pasca mendapat kabar pesawat yang dikemudian suaminya jatuh di perairan Kepulauan Seribu setelah sempat dinyatakan hilang kontak, Sabtu (9/1/2021).
Baca juga: Gelagat Shinta Penumpang Sriwijaya Air yang Jatuh Diungkap Bibi: Ada Video Direkam Suaminya
Baca juga: Dentuman Jatuhnya Sriwijaya Air Getarkan Rumah Warga Pulau Lancang: Suara Mesin Enggak Ada
Kepastian tersebut dikonfirmasi oleh Agus Pramudibyo, Ketua RT setempat di Perumahan Bumi Cibinong Endah, Kabupaten Bogor.
Menurut Agus Pramudibyo yang mengaku sudah mendapatkan sedikit banyak cerita dari istri Captai Afwan, mengatakan yang bersangkutan rajin memberikan kabar kepada pihak keluarga.
Kabar tersebut selalu dikirimkan saat akan menerbangkan pesawat, setelah take-off maupun saat sudah landing.
"Menurut keluarga, beliau selalu mengabarkan ke pihak keluarga, setiap perjalanan beliau itu selalu kabari keluarganya, biasanya dia telepon ke keluarga. Sebelum take-off dia telelpon, begitu sampai tujuan telepon juga,” ujarnya, Minggu (10/1/2021).
“Biasanya take-off, beberapa menit kemudian dia telepon keluarga. Istrinya yang bilang ke saya,” ungkapnya.
Namun kebiasaan dari Captai Afwan tidak dilakukan pada hari kejadian, baik sebelum maupun sesudah penerbangan.
“Beliau tidak ada kabar Sabtu kemarin itu waktu peristiwa terjadi," kata Agus Pramudibyo.
"Tapi beliau terakhir bertemu keluarga pada Sabtu pagi. Itu beliau paginya pamit berangkat,” imbuhnya.
Pada saat berpimitan itu, Captain Afwan disebut juga menunjukkan sikap tidak biasa.
Kali ini diungkapkan oleh keponakan Captain Afwan, Ferza Mahardika.
Baca juga: Jadi Korban Sriwijaya Air yang Jatuh, Shinta Terus Dinantikan 2 Balitanya: Mami Lama Pulangnya
Menurutnya, sikap tak biasa tersebut dirasakan sendiri oleh istri dan anak Captain Afwan.
Bahkan saking tak biasanya, sang buah hati sampai mengatakan ayahnya lebay.
"Pesan sih gak ada ke keluarganya, cuman yang biasanya dia pergi ya udah salaman biasa aja, ini dia minta maaf," kata Ferza Mahardika saat ditemui TribunnewsBogor.com di kediaman Captain Afwan di Cibinong, Minggu (10/1/2021).
"Anaknya juga ngomong 'Kok Abi lebay tumben'," terang Ferza. (TribunWow.com/Brigitta/Elfan)