Terkini Nasional

Sebut Blusukan Risma untuk Saingi Anies, Pengamat: PDIP Ingin Rebut Posisi Gubernur dari Partai Lain

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Sosial Tri Rismaharini (kiri), dan Anies Baswedan (kanan). Risma diduga bakal jadi pesaing berat Anies Baswedan.

TRIBUNWOW.COM - Aksi blusukan dari Menteri Sosial, Tri Rismaharini mendapat beragam tanggapan.

Dilansir TribunWow.com, pengamat politik Ujang Komarudin menilai bahwa apa yang dilakukan Risma merupakan bagian dari manuver politik.

Hal itu diungkapkannya dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Kamis (7/1/2021).

Pengamat Politik, Ujang Komarudin buka suara menanggapi aksi blusukan dari Menteri Sosial, Tri Rismaharini. (Youtube/Apa Kabar Indonesa tvOne)

Baca juga: Blusukan Risma Disebut Pencintraan dan Cari Popularitas, Aria Bima: Apakah Bu Risma Masih Butuh Itu?

Baca juga: Mensos Risma Dituduh Pencitraan Gara-gara Blusukan, Pengamat: Enggak Salah, Mereka Cuma Bosan Saja

Menurutnya tidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan dari seorang politisi tentunya adalah melakukan manuver politik dalam menjalankan tugasnya.

Dan dikatakannya bahwa kondisi tersebut lumrah terjadi.

"Kalau apa yang dilakukan oleh politisi tentu manuver politik," ujar Ujang Komarudin.

Ujang kemudian menyinggung kondisi politik di DKI Jakarta yang saat ini dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan.

Ia menilai kondisi tersebut tentunya tidak mengenakkan bagi PDIP lantaran Anies sendiri bukan merupakan orang dari partai belogo kepala banteng.

Oleh karenanya, menurut Ujang, ada keinginan dari PDIP untuk kembali merebut posisi orang nomor satu di Ibu Kota.

"Pasca kekalahan Ahok di Pilkada 2017 lalu, PDIP ingin merebut posisi gubernur dari tangan partai lain itu," katanya.

Dirinya mengatakan bahwa persaiangan untuk memperebutkan posisi gubernur DKI sudah dimulai sejak Risma masih menjadi wali kota Surabaya.

Baca juga: Gelandangan Banyak Muncul setelah Risma Rajin Blusukan ke Jakarta, bahkan Berasal dari Luar Ibu Kota

Menurutnya hanya Risma lah sebagai kepala daerah dari kader PDIP yang bisa dibandingkan dengan kapasitas Anies.

"Kita lihat saja kronologinya bagaimana dulu ketika Risma menjadi wali kota itu dibanding-bandingkan dengan Anies," ungkapnya.

"Jadi indikator itu sudah ada sejak Risma menjadi Wali Kota Surabaya, ketika menjadi mensos itu tambah menjadi-jadi."

Oleh karenanya, ia menyakini bahwa ada tujuan lain baik dari Risma maupun dari PDIP pad gelaran Pilkada DKI Jakarta nanti.

"Saya punya keyakinan Risma ini bisa didukung untuk didorong menjadi gubernur nanti di tahun 2022 ketika Pilkadanya dimajukan atau 2024 nanti," jelas Ujang.

"Pasca kekalahan Ahok itu tidak ada tokoh yang bisa dibandingkan dengan Anies," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 2.10:

KSP: Mau Bekerja Baik Kok Direcokin

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ade Irfan Pulungan membantah soal tuduhan yang menyebut Menteri Sosial Tri Rismaharini tengah menyiapkan diri untuk Pilpres 2024.

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Apa Kabar Indoensia tvOne, Kamis (7/1/2021).

Soal blusukan yang dilakukan Risma di DKI, Ade Irfan menganggap sang menteri hanya melakukan tugas sebagai mensos.

Baca juga: Jadi Menteri, Risma Disebut bakal Maju di Pilpres 2024, Refly Harun: Pesaing Berat Anies Baswedan

Karena itu, ia membantah jika aksi blusukan Risma hanya untuk pencitraan belaka.

"Terlalu cepat kalau kita menganalisis apa yang dikerjakan, perbuatan Bu Risma sebagai menteri sosial untuk kepentingan 2024," kata Ade Irfan.

"Terlalu cepatlah, terlalu naif."

"Orang mau bekerja baik aja kok direcokin," tambahnya.

Ade Irfan juga membeberkan alasan Risma melakukan blusukan di DKI Jakarta.

Ia menyebut hal itu dilakukan Risma karena kantor Kemensos berada di Ibu Kota.

Baca juga: Sebut Blusukan Risma Ada Pesan yang Disampaikan, Pengamat Politik: Sangat Keras, Menyindir Anies

"Ya karena kan kedudukan Kementerian Sosial ada di Jakarta," ucapnya.

"Bisa saja kan dari kantor menuju tempat lain sambil berjalan, memantau."

"Jadi jangan terlalu curiga dululah apa yang dilakukan Ibu Risma ini."

"Yang penting kan ini sangat baik."

Lebih lanjut, Ade Irfan pun mengungkit kehadiran Riza Patria sebagai wakil gubernur DKI.

Menurutnya, kala itu Riza Patria juga langsung terjun ke lapangan seusai dilantik.

Karena itu, ia menganggap tak ada yang spesial dari aksi blusukan Risma di DKI Jakarta.

"Misalnya kemarin itu, kita hampir dua tahun enggak punya wakil gubernur setelah Pilpres kemarin," terangnya.

"Begitu Bang Riza Patria ditetapkan sebagai wagub dia langsung action di lapangan."

"Itu kan luar biasa." (TribunWow/Elfan/Jayanti)