Kastubi mengatakan, ia telah bertahun-tahun menjalani profesi memulung di Ibu Kota.
Sehari-hari ia biasa beraktivitas di sekitar kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
"Kalau kita lagi bawa karung gini datang orang-orang dermawan bawa mobil ngasih Rp 20.000, kadang Rp 50.000," jelas Kastubi.
Kastubi yang tinggal sendirian di Jakarta mengaku bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Sebelum dipindahkan oleh Risma ke balai rehabilitasi, Kastubi mengaku saat itu ia sedang tidur saat didatangi oleh sang Menteri Sosial.
"Dia (Risma) bilang 'sudah Pak tinggal di rumah saya saja'. Ternyata rumahnya di sini (balai)," kata Kastubi.
Kastubi dan beberapa penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) kini menempati balai rehabilitasi.
Baca juga: Ridwan Saidi Tak Percaya Risma Temukan Tunawisma di Sudirman-Tamrin: Pakai Rasio Dong
Dituding Ingin Saingi Anies
Sementara itu, Pengamat politik Ujang Komarudin menilai bahwa apa yang dilakukan Risma merupakan bagian dari manuver politik.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Kamis (7/1/2021).
Menurutnya tidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan dari seorang politisi tentunya adalah melakukan manuver politik dalam menjalankan tugasnya.
Dan dikatakannya bahwa kondisi tersebut lumrah terjadi.
"Kalau apa yang dilakukan oleh politisi tentu manuver politik," ujar Ujang Komarudin.
Ujang kemudian menyinggung kondisi politik di DKI Jakarta yang saat ini dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan.
Ia menilai kondisi tersebut tentunya tidak mengenakkan bagi PDIP lantaran Anies sendiri bukan merupakan orang dari partai belogo kepala banteng.