Terkini Nasional

Sebut Blusukan Risma sebagai Manuver Politik, Pengamat: Bisa Didukung Menjadi Gubernur DKI di 2022

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Politik, Ujang Komarudin buka suara menanggapi aksi blusukan dari Menteri Sosial, Tri Rismaharini.

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik, Ujang Komarudin buka suara menanggapi aksi blusukan dari Menteri Sosial, Tri Rismaharini.

Dilansir TribunWow.com, Ujang Komarudin menyebut bahwa aksi yang dilakukan Risma merupakan bagian dari manuver politik.

Hal itu diungkapkannya dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Kamis (7/1/2021).

Menteri Sosial Tri Rismaharini blusukan ke sekitar kantor Kemensos pada hari pertama berkantor di Jakarta, Senin (28/12/2020). (Dok Kemsos)

Baca juga: Blusukan Risma Disebut Pencintraan dan Cari Popularitas, Aria Bima: Apakah Bu Risma Masih Butuh Itu?

Baca juga: Mensos Risma Dituduh Pencitraan Gara-gara Blusukan, Pengamat: Enggak Salah, Mereka Cuma Bosan Saja

Menurutnya sudah menjadi kebutuhan seorang politisi untuk melakukan manuver politik dalam menjalankan tugasnya.

"Kalau apa yang dilakukan oleh politisi tentu manuver politik," ujar Ujang Komarudin.

Ujang lantas menyinggung kondisi politik di DKI Jakarta saat ini yang dipimpin oleh Anies Baswedan yang notabene bukan merupakan orang PDIP.

"Pasca kekalahan Ahok di Pilkada 2017 lalu, PDIP ingin merebut posisi gubernur dari tangan partai lain itu," katanya.

Dirinya mengatakan bahwa persaiangan untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di Ibu Kota sudah terjadi sejak Risma masih menjadi wali kota Surabaya.

Menurutnya hanya Risma lah sebagai kepala daerah dari kader PDIP yang bisa dibandingkan dengan kapasitas Anies.

"Kita lihat saja kronologinya bagaimana dulu ketika Risma menjadi wali kota itu dibanding-bandingkan dengan Anies," ungkapnya.

"Jadi indikator itu sudah ada sejak Risma menjadi wali kota Surabaya, ketika menjadi mensos itu tambah menjadi-jadi."

Baca juga: Gelandangan Banyak Muncul setelah Risma Rajin Blusukan ke Jakarta, bahkan Berasal dari Luar Ibu Kota

Oleh karenanya, ia berkeyakinan bahwa ada tujuan lain baik dari Risma maupun dari PDIP di Pilkada DKI Jakarta mendatang.

"Saya punya keyakinan Risma ini bisa didukung untuk didorong menjadi gubernur nanti di tahun 2022 ketika Pilkadanya dimajukan atau 2024 nanti," jelas Ujang.

"Pasca kekalahan Ahok itu tidak ada tokoh yang bisa dibandingkan dengan Anies," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 2.10

Halaman
12