Terkini Daerah

Jenazah Ibu di RSUD Bogor Tertukar dengan Pria Tak Dikenal, Keluarga Meradang: 'Ini Ada Kumisnya'

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Jenazah - Nasib pahit dialami satu keluarga di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, akhir tahun kemarin.

Hal itu sekaligus untuk memastikan bahwa jenazah yang ada di dalam peti adalah ibunya atau bukan.

Namun, setelah mendapat izin untuk melihat jenazah, alangkah kagetnya keluarga, ternyata jenazah yang ada di dalam peti bukanlah almarhum sang ibu.

Peristiwa tersebut membuat keluarga DF syok dan meradang akibat kelalaian rumah sakit.

"Keluarga mau lihat, tapi enggak boleh alasan ini-itu, ini-itu. Kami enggak mau, kami tetap maksa. Enggak tahu kenapa hati ini enggak enak. Pas dibuka, itu ternyata jenazah cowok dan itu bukan keluarga dari kami," ucap DF saat dikonfirmasi, Senin (4/1/2021).

"Saya tanya ke petugas, 'Kamu bisa lihat enggak ini ada kumisnya?' Sampai keluarga marah-marah, sampai semua keluarga datang," sambung DF.

DF menceritakan, usai kejadian itu, petugas rumah sakit langsung mencari keberadaan jenazah WT.

Dua tim forensik datang mengambil jenazah sang ibu, tetapi keluarga kembali harus menunggu lama.

Setelah itu, pihak rumah sakit memanggil DF untuk memastikan jasad ibunya sebelum dimasukkan ke dalam peti.

"Kami enggak mau jenazah mama saya langsung dipetikan. Saya mau lihat mukanya untuk memastikan. Kami sudah ketakutan duluan," tuturnya.

"Setelah itu, saya bilang enggak usah pakai peti langsung ambil dari ruangan. Ini makan waktu terlalu lama. Akhirnya mama saya diambil dari ruangan. Setelah itu dibawa ke forensik," kata dia.

Atas kejadian itu, pihak keluarga mengaku kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak RSUD Kota Bogor.

Ada dua hal yang membuat keluarga DF kesal dan kecewa.

Pertama adalah masalah proses pemulasaraan jenazah yang memakan waktu hingga berjam-jam, sedangkan penanganan jenazah pasien Covid-19 tidak boleh melebihi empat jam.

Kedua adalah kelalaian pihak RSUD Kota Bogor yang tidak menunjukkan kredibilitasnya sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 sehingga berujung tertukarnya jenazah sang ibu dengan jenazah orang lain.

"Yang dibahas itu jenazah dibiarkan sampai 10 jam. Dua, jenazah ketukar. Memang posisinya masih di rumah sakit, tapi ini lalai gitu lho," kata dia.

Halaman
1234