Penanganan Covid

Daftar Vaksin Covid-19 yang Sudah Tiba di Indonesia dari Sinovac hingga Pfizer, Ini Jumlahnya

Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan dalam acara dialog nasional outlook economy Indonesia dengan tema 'Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi Tahun 2021', Selasa (22/12/2020). Terbaru Jokowi memastikan Indonesia mendapatkan vaksin Covid-19 sesuai dengan kebutuhan.

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan Indonesia mendapatkan vaksin Covid-19 sesuai dengan kebutuhan.

Indonesia telah memesan 329,5 juta dosis vaksin yang berasal dari 4 jalur kerjasama bilateral dan 1 jalur kerjasama multilateral.

"Artinya jumlah totalnya yang telah firm order itu 329,5 juta dosis vaksin. pengaturannya nanti akan dilakukan oleh menteri kesehatan," kata Presiden dalam rapat terbatas penanganan Covid-19 dan persiapan vaksinasi, Rabu, (6/1/2021).

Adapun rinciannya kata presiden yakni 125,5 juta vaksin Sinovac, yang 3 juta diantaranya telah tiba di Indonesia. Kemudian 50 juta dosis vaksin Novovax, 50 juta dosis vaksin AstraZeneca, dan 50 juta dosis vaksin Pfizer.

Baca juga: Vaksinasi Dimulai Pertengahan Januari, Menkes Budi: 426 Juta Dosis untuk 181 Juta Penduduk

Sementara untuk jalur multilateral Indonesia mendapatkan 54 juta dosis vaksin dari Global Alliance for Vaccine and.

Immunization (GAVI), lembaga bagian dari WHO. yang akan mulai terdistribusi pada kuartal II 2021.

"Oleh sebab itu saya minta kesiapan kesiapan kita dalam rangka menuju vaksinasi ini betul-betul agar dicek dan dikontrol oleh para gubernur," katanya.

Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemerintah menggunakan lima jalur pengadaan vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang mencapai 426 juta dosis vaksin.

"Sampai sekarang ada 5 jalur pengadaan vaksin yang sudah kita tempuh, 4 di antaranya sifatnya bilateral, 1 sifatnya multilateral," kata Budi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (29/12/2020).

Dalam pengadaan jalur bilateral, pemerintah menandatangani kontrak pengadaan 125 juta vaksin dengan perusahaan asal China, Sinovac. Lalu kerjasama pengadaan 100 juta dosis vaksin dengan Perusahaan Bioteknologi asala AS, Novovax.

Baca juga: Perlukah Vaksinasi untuk Pasien yang Sudah Sembuh dari Covid-19 dan Punya Antibodi? Ini Kata IDI

Selain itu pemerintah juga akan menandatangani kerjasama dengan perusahaan farmasi yang berkantor pusat di Inggris, AstraZeneca untuk pengadaan 100 juta dosis vaksin, dan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat Pfizer biontech untuk pengadaan 100 juta dosis vaksin.

"50 juta dosis vaksin (pfizer) sudah firm, sisanya opsi, Kami harap finalisasi dengan astrazeneca dan pfizer akan dilakukan dalam waktu dekat ini," kata dia.

Sementara itu menurut Budi, untuk jalur multilateral Indonesia sudah bekerjasama dengan Global Alliance for Vaccine and. Immunization (GAVI), lembaga bagian dari WHO. Indonesia akan mendapatkan vaksin gratis melalui kerjasama tersebut. Hanya saja menurut Budi, jumlahnya dosis yang akan diterima belum pasti.

"Angkanya masih bergerak berapa dosis yang bisa diberikan ke Indonesia. Tapi range nya antara 3 persen dari populasi atau 16 juta dosis, sampai 20 persen dari populasi atau sekitar 100 juta dosis," kata Budi.

Lebih jauh Budi menjelaskan bahwa belum pastinya jumlah dosis vaksin yang diterima dari GAVI, melatarbelakangi pemerintah membuat kerjasama pengadaan yang sifatnya opsi dengan sejumlah perusahaan farmasi.

Halaman
12