Terkini Nasional

KSAL Enggan Simpulkan Alat Mirip Drone di Selayar Diluncurkan Kapal Perang Asing: Ada Prosesnya

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Angkatan laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono pada konferensi pers tentang temuan drone China, Senin (4/1/2021).

Pasalnya penggunaan drone bawah laut ini belum diatur dalam United Nations Convention for the Law of the Sea (UNCLOS) maupun regulasi lainnya.

"Dengan adanya keberadaan alat ini tentunya kita wajib alert dengan kehadiran atau masuknya kapal-kapal asing di wilayah kita, khususnya di jalur-jalur internasional," tambah dia.

Lihat videonya mulai menit ke-10.40:

Australia Khawatir Drone Bawah Laut Incar Rute Menuju Wilayahnya

Penemuan drone bawah laut di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan menjadi sorotan media asing.

Dilansir TribunWow.com, drone tersebut diduga merupakan buatan China.

Pasalnya drone berbentuk torpedo itu sangat mirip dengan kendaraan bawah laut tanpa awak (uncrewed underwater vehicles atau UUVs) Sea Wing buatan China.

Baca juga: Nelayan di Sulsel Temukan Drone Asing Bawah Laut Diduga untuk Mata-mata: Beratnya 175 Kilogram

Menurut media Australia ABC, penempatan drone tersebut melewati perairan Indonesia dianggap strategis untuk mendekati Australia utara.

Diketahui drone itu ditemukan seorang nelayan bernama Saehuddin yang tengah mencari ikan pada 20 Desember 2020 dan baru dilaporkan ke pihak berwajib enam hari kemudian.

Pengamat dari Institut Kebijakan Strategis Australia, Malcolm Davis, menyebut drone itu UUVs berteknologi tinggi.

Teknologi itu memungkinan UUVs, atau yang dikenal juga sebagai glider, memiliki daya apung tinggi.

Media Australia ABC memberitakan penemuan drone bawah laut yang diduga buatan China. Drone ditemukan oleh nelayan di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, 20 Desember 2020. (Capture ABC)

Menurut Davis, penemuan drone bawah laut itu harus menjadi perhatian, terutama karena ditemukan di batas wilayah negara lain.

"Penemuan ini mengirimkan sinyal bahwa Angkatan Laut China tengah bersiap-siap mengirim kapal selam mendekati Darwin utara," kata Malcolm Davis.

"Kita harus bersiap dengan kemungkinan pergerakan di bawah laut menuju pesisir utara Australia akan semakin dekat," lanjut dia.

Baca juga: Hampir Setahun sejak Covid-19 Pertama Kali Dilaporkan, Kondisi Wuhan China Mulai Berangsur Normal

Halaman
123