"Sehingga tidak memerlukan presidential treshold."
"Dan partai yang lolos pemilu bisa mengajukan presiden dan wakil presiden."
"Sehingga mereka sejak awal bisa mengatakan sikapnya," tandasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-15.10:
Komentar Pengamat Politik
Di sisi lain, Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi mengungkap dugaan tujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk sejumlah nama populer sebagai menteri baru.
Burhanuddin menyebut Jokowi tengah mencari cara agar kinerja di periode kedua tak dianggap buruk.
Seperti yang diungkapkan Burhanuddin dalam kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Sabtu (26/12/2020).
Burhanuddin pun menyinggung soal Pilpres 2024 mendatang.
Baca juga: Ungkap Skema Bansos 2021, Risma Ikuti Arahan Jokowi: Tak Lagi Sembako dan Dikirim Lewat Kantor Pos
Baca juga: Prabowo dan Sandiaga Uno Dirangkul Masuk Kabinet, Irma Chaniago: Tak Ada Orang Sebaik Pak Jokowi
Karena tak bisa lagi mencalonkan diri, Jokowi disebutnya tengah berupaya membuat citra positif di periode terakhir.
"Jokowi enggak bisa maju lagi 2024," kata Burhanuddin.
"Terus bagaimana caranya bisa memaksimalkan kinerja yang lebih baik di periode kedua?"
Menurutnya, memilih tokoh populer sebagai menteri menjadi satu di antara cara Jokowi.
Jika berhasil, besar kemungkinan sejumlah menteri maju sebagai capres 2024.
"Caranya tariklah orang-orang yang punya potensi berkinerja lebih baik kalau mereka punya insentif elektoral terpilih sebagai capres," ujar Burhanuddin.