Terkini Nasional

Refly Harun Anggap Prabowo-Sandi Lukai Hati Pendukung setelah Jadi Menteri: Kekuasaan Selalu Nikmat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun dalam kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (26/12/2020). Refly Harun menyebut keputusan Prabowo-Sandiaga masuk kabinet telah melukai banyak orang.

TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menyinggung kekecewaan pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat Pilpres 2019 lalu.

Refly Harun menyebut keputusan Prabowo-Sandiaga masuk kabinet telah melukai banyak orang.

Termasuk, para pendukung yang sudah rela berkorban banyak hal di Pilpres 2019.

Unggahan Menhan Prabowo Subianto memberikan selamat kepada Sandiaga Uno yang kini telah menjadi Menparekraf, Kamis (24/12/2020). (Instagram/@prabowo)

Baca juga: Refly Harun Soroti Nasib Pendukung Prabowo-Sandi saat Pilpres 2019: Banyak Dipersekusi

Baca juga: Isu Rumah Penyiksaan, Refly Harun Bahas Jasad 6 Laskar FPI yang Dibunuh: Tak Sepatutnya Saya Tertawa

Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube Refly Harun, Senin (28/12/2020).

"Sebenarnya pilihan masuk dalam pemerintahan adalah pilihan etik Prabowo-Sandi," jelas Refly Harun.

"Pilihan politis dan tidak ada kaitannya dengan pelanggaran hukum apa pun."

Ia lantas menyinggung rasa sakit hati pendukung Prabowo-Sasndi.

Setelah menuai banyak dukungan, Prabowo-Sandi disebutnya membuat kecewa pendukung setelah masuk kabinet.

"Hanya memang secara etik tentu melukai banyak orang," kata dia.

"Terutama emak-emak yang sudah sangat antusias, bahkan mengeluarkan biaya sendiri untuk mendukung Prabowo-Sandi."

"Tapi faktanya yang didukung berlari ke tempat yang justru nikmat."

"Karena kekuasaan itu selalu nikmat."

Baca juga: Sudah Perkirakan Alasan Prabowo-Sandi Tak Bela Rizieq Shihab, Refly Harun: Jangan Lupakan PR

Baca juga: Ditemui Sandiaga Uno di Malam Hari, Wishnutama Sebut Ada Diskusi Santai: Senang Sekali

Meskipun begitu, Refly memaklumi pilihan Prabowo-Sandi duduk di kursi menteri.

Ia pun membahas soal nikmatnya menjadi seorang penguasa.

"Dengan alasan apa pun kekuasaan selalu nikmat karena Anda mendapatkan fasilitas dari negara," terang Refly.

Halaman
1234