TRIBUNWOW.COM - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun meminta pertanggungjawaban Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Hal itu terkait dengan kasus yang kini membelit petinggi Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.
Tak hanya soal kasus Rizieq Shihab, Refly Harun juga menyinggung soal penembakan enam anggota Laskar FPI.
Baca juga: Refly Harun Bahas Beda Nasib Prabowo-Sandi dengan Pendukung di Pilpres 2019: Di Mana Akal Sehat?
Baca juga: Ingatkan Prabowo-Sandi soal Pendukung Mereka, Refly Harun: Jangan Mereka Enak di Singgasana
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (26/12/2020).
"It's okay mudah-mudahan ini membawa kebaikan," pesan Refly Harun.
"Tapi yang kita jangan lupakan adalah PR-PR yang ada."
Refly Harun lantas menyinggung dukungan penuh Rizieq Shihab pada Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 lalu.
Kini setelah Rizieq Shihab tersandung masalah, Prabowo-Sandi lah yang disebutnya harus memberi bantuan.
"Tertembaknya 6 Laskar FPI, keadilan bagi Habib Rizieq, tanah di Megamendung," ucap Refly Harun.
"Kemudian pelaporan yang kadang-kadang hanya meng-entertain satu pihak dan sebagainya."
"Itu kewajiban moril untuk Prabowo-Sandi untuk membela."
Baca juga: Prabowo dan Sandiaga Uno Dirangkul Masuk Kabinet, Irma Chaniago: Tak Ada Orang Sebaik Pak Jokowi
Ia juga tak segan menebak alasan yang bakal dilontarkan Prabowo-Sandi tak membela Rizieq Shihab.
Menurut Refly Harun, Prabowo-Sandi mungkin akan menjadikan posisi menteri sebagai alasan tak membela petinggi FPI itu.
"Jangan sampai dia memiliki pasukan yang ditembak sama sekali," ujar Refly Harun.
"Ya mungkin nanti alasannya 'Itu bukan tupoksi saya'."
"Padahal kalau kita bicara tentang gesture kekuasaan adalah bagaimana kita berkontribusi untuk dua hal."
"Yang pertama untuk bidang kita, bidang pertahanan bagi Prabowo, bagian pariwisata dan ekonomi kreatif bagi Sandi."
"Tapi tugas kemanusiaan lainnya adalah bagaimana memperjuangkan kebenaran dan keadilan," lanjutnya.
Untuk memperjelas pernyataannya, Refly Harun bahkan menyinggung ajaran Islam.
Menurut dia, para penguasa wajib membela orang yang tak bersalah.
"Dan kita tahu agama sudah mengajarkan, kalau kita lihat kebatilan ya dengan pedang kalau kita punya kekuasaan," kata Refly Harun.
"Kalau tidak mampu dengan pedang ya dengan kata-kata, dengan ucapan, dengan YouTube misalnya, dengan menulis seperti Marzuki Alie."
"Misalnya tidak mampu juga karena takut dipersekusi, takut dilaporkan dan sebagainya, takut dibidik."
"Maka dengan hati yang menolak dan itulah selemah-lemahnya iman," tandasnya.
Baca juga: Sudah Salat Istikharah sebelum Ambil Tawaran Menteri, Sandiaga Uno: Banyak yang Kecewa Saya Mengerti
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-9.57:
Sandi: Banyak yang Kecewa Saya Mengerti
Sandi sendiri tak menampik, banyak pihak yang kecewa terkait keputusannya menerima tawaran menjadi Menparekraf.
Namun Sandi mengaku niatnya bergabung dengan pemerintah dilakukan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Sandi lewat unggahannya di akun Instagram miliknya @sandiuno, Jumat (25/12/2020).
Pada unggahannya, Sandi menampilkan rekaman wawancaranya dalam acara Kabar Petang tvOne.
Awalnya ia mengakui pasti banyak pihak yang kecewa terkait pilihannya bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju.
"Pasti banyak yang kecewa saya mengerti," kata Sandi.
"Pasti banyak yang tidak mendukung saya, mohon maaf," lanjut Sandi.
Baca juga: Prabowo dan Sandiaga Uno Dirangkul Masuk Kabinet, Irma Chaniago: Tak Ada Orang Sebaik Pak Jokowi
Sandi bercerita, sebelum mengambil posisi jabatan menteri, ia telah lebih dulu melaksanakan salat Istikharah untuk meminta jawaban dari Allah SWT.
"Niat ini murni tulus ikhlas saya ambil setelah saya berkontemplasi, salat istikharah sampai beberapa kali," ujarnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, jawaban yang ia terima selalu sama, yakni dahulukan kepentingan bangsa dan negara.
Setelah mendapat jawaban itu, Sandi bercerita, ia akhirnya mulai mengabari satu per satu mulai dari keluarga terdekat hingga teman-teman seperjuangannya.
"Saya bilang ini saatnya kita fokus untuk mengatasi Covid-19 dan membangkitkan ekonomi kita, membuka lapangan pekerjaan," kata Sandi.
Sandi berharap dalam situasi yang berat ini, semua pihak bisa menciptakan peluang dan bangkit dari hantaman pandemi Covid-19.
Lewat unggahan itu, Sandi juga menuliskan caption bahwa ia berniat untuk membangun bangsa lewat perbaikan sektor pariwisata.
Berikut caption lengkap yang ditulis oleh Sandi.
"Bahu membahu untuk Indonesia Maju!
Keputusan ini saya ambil berdasarkan niat dan ikhtiar saya sejak awal yang ingin meningkatkan ekonomi masyarakat dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Saya tidak ingin politik ini digunakan untuk menjadi ajang pecah belah, saling sikut-menyikut, saling menjatuhkan.
Apalagi dengan adanya pandemi Covid-19. Ini adalah saatnya kita bersatu padu, bahu membahu membangun bangsa, membangkitkan kembali perekonomian dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya, yang dalam hal ini saya akan jalankan ikhtiar saya ini melalui sektor pariwisata dan industri kreatif." tulis Sandi dalam akun Instagramnya. (TribunWow.com)