"Padahal kalau kita bicara tentang gesture kekuasaan adalah bagaimana kita berkontribusi untuk dua hal."
"Yang pertama untuk bidang kita, bidang pertahanan bagi Prabowo, bagian pariwisata dan ekonomi kreatif bagi Sandi."
"Tapi tugas kemanusiaan lainnya adalah bagaimana memperjuangkan kebenaran dan keadilan," lanjutnya.
Untuk memperjelas pernyataannya, Refly Harun bahkan menyinggung ajaran Islam.
Menurut dia, para penguasa wajib membela orang yang tak bersalah.
"Dan kita tahu agama sudah mengajarkan, kalau kita lihat kebatilan ya dengan pedang kalau kita punya kekuasaan," kata Refly Harun.
"Kalau tidak mampu dengan pedang ya dengan kata-kata, dengan ucapan, dengan YouTube misalnya, dengan menulis seperti Marzuki Alie."
"Misalnya tidak mampu juga karena takut dipersekusi, takut dilaporkan dan sebagainya, takut dibidik."
"Maka dengan hati yang menolak dan itulah selemah-lemahnya iman," tandasnya.
Baca juga: Sudah Salat Istikharah sebelum Ambil Tawaran Menteri, Sandiaga Uno: Banyak yang Kecewa Saya Mengerti
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-9.57:
Sandi: Banyak yang Kecewa Saya Mengerti
Sandi sendiri tak menampik, banyak pihak yang kecewa terkait keputusannya menerima tawaran menjadi Menparekraf.
Namun Sandi mengaku niatnya bergabung dengan pemerintah dilakukan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Sandi lewat unggahannya di akun Instagram miliknya @sandiuno, Jumat (25/12/2020).
Pada unggahannya, Sandi menampilkan rekaman wawancaranya dalam acara Kabar Petang tvOne.