Covid-19 atau Virus Corona jenis baru mulai menyebar di Inggris.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (25/12/2020) varian baru Virus Corona yang diberi nama VUI 202012/01 itu diklaim memiliki tingkat penularan lebih tinggi dibandingkan virus aslinya.
Menanggapi hal itu, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) RI, Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa sejauh ini kondisi tersebut belum mempengaruhi pengujian vaksin yang sedang dilakukan.
Baca juga: Uji Coba Sementara di Turki Sebut Vaksin Covid-19 Sinovac 91,25% Efektif, Beri Efek Samping Berikut
Oleh karenanya, dirinya memastikan bahwa keefektifan dari vaksin yang diuji masih sesuai dengan karakter Virus Corona yang menyebar di Tanah Air.
"Paling tidak sampai mutasi yang terjadi di Inggris ini belum ada bukti bahwa trend ini atau varian ini mengganggu efektivitas dari vaksin," ujar Bambang.
"Jadi pengembangan vaksin tetap on track," tegasnya.
Meski begitu, menurutnya tidak menutup kemungkinan bahwa mutasi Virus Corona itu juga terjadi di Indonesia.
Dengan begitu maka harus ada pembaruan vaksin untuk menyesuaikan dengan karakter virusnya.
Hal itu berkaca pada penyebaran Virus Flu yang terus dilakukan peng-update-an vaksinya.
"Tetapi kita jangan lupa bahwa virus SARS-CoV-2 ini bagian dari keluarga besar Virus Corona atau sangat dekat dengan Virus Flu," katanya.
"Khusus untuk flu saat ini vaksinnya harus diupdate atau diganti setiap dua atau tiga tahun karena mutasi."
"Jadi artinya meskipun sampai saat ini mutasi itu tidak menganggu pengembangan vaksin, tetapi kita tetap melakukan survenlens sehingga kita tahu suatu saat apakah ketika terjadi mutasi baru hingga virusnya berubah karakternya barangkali perlu dilakukan modifikasi terhadap vaksinya," pungkasnya.
Simak videonya lengkapnya:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)