Terkini Nasional

Mengaku Kaget dengan Keuangan di Kemensos, Risma: Ternyata Ada Anggaran yang Jumlahnya Besar

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serah terima jabatan Menteri Sosial RI dari Bapak Muhadjir Effendy kepada Ibu Tri Rismaharini, disiarkan langsung dari Gedung Aneka Bhakti Kementerian Sosial RI, Rabu (23/12/2020).

TRIBUNWOW.COM - Semenjak dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (23/12/2020), Tri Rismaharini sudah mulai bekerja sebagai menteri sosial.

Dilansir TribunWow.com, Risma mengaku kaget dengan keuangan yang dikelola oleh Kemensos.

Hal itu diungkapkannya dalam tayangan YouTube KompasTV, Jumat (25/12/2020).

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan skema penyaluran bantuan sosial (bansos) penanganan Covid-19 pada 2021. (Youtube/KompasTV)

Baca juga: Ungkap Skema Bansos 2021, Risma Ikuti Arahan Jokowi: Tak Lagi Sembako dan Dikirim Lewat Kantor Pos

Baca juga: Cara Cek Penerima Bansos Tunai Sebesar Rp 300 Ribu, Login Melalui dtks.kemensos.go.id

Risma mengatakan bahwa jenis keuangan itu tidak hanya dana Anggaran Pendapatan dan Belaja Negara (APBN), melainkan juga anggaran di luar APBN.

Oleh karenanya, ia mengaku menjadi tugas berat untuk mengelola semua keuangan tersebut.

"Yang paling penting adalah bagaimana kontrol keuangan itu bisa dilakukan dengan tepat," ujar Risma.

"Masalahnya, Kementerian sosial itu ternyata bukan hanya ngelola yang APBN, ternyata ada beberapa anggaran yang jumlahnya besar."

"Termasuk izin-izin, donasi dan sebagainya. Ada yang non APBN itu juga besar sekali katanya," ungkapnya.

Mantan Wali Kota Surabaya itu lalu menyinggung soal tata kelola di internal Kemensos, khususnya dalam mengelola dana tersebut, termasuk dana bantuan sosial penanganan Covid-19.

Dikatakannya bahwa salah satu tugasnya sebagai Menteri Sosial adalah akan memperbaiki tata kelola tersebut.

Baca juga: Sandiaga dan Risma Disebut Punya Kans di 2024, Pengamat: Kalau Prabowo dan Megawati Tidak Merestui?

Dirinya memastikan akan terus melakukan perbaikan sambil jalan.

"Kalau mau keluar baik itu di dalam harus baik. Percaya omongan saya, kalau di dalam tidak baik di keluar juga tidak akan baik, pasti itu," kata Risma.

"Tapi kan nggak bisa saya menunggu ini sampai baik, padahal di lapangan membutuhkan,"

"Jadi tata kelola yang baik pasti akan menghasilkan output yang bagus, kalau tata kelola amburadul pasti outputnya jelek," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 0.45:

Halaman
123