TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Andri W Kusuma menyayangkan masuknya eks kandidat wakil presiden Sandiaga Uno ke dalam Kabinet Indonesia Maju.
Ia menilai, semestinya Sandiaga tetap berada di luar pemerintahan dan menolak tawaran menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).
“Tentu sangat disayangkan, karena dengan hal ini dapat membuat hilangnya martabat perpolitikan kita, dan ujungnya saya khawatir masyarakat akan lelah dan bahkan kehilangan kepercayaannya pada sebuah proses politik,” ujar Andri, Rabu (23/12/2020).
Menurutnya, apa yang dipertontonkan di publik satu dua hari ini, tentu sangat menyedihkan, dan tidak memberikan kontribusi terhadap sebuah demokrasi yang sedang terus menerus diperjuangkan.
Baca juga: Di Hari Pelantikannya, Menparekraf Sandiaga Uno Langsung Datangi Erick Thohir: Duitnya Paling Banyak
Baca juga: Potret 3 Teman Nongkrong yang Kini Sama-sama Jadi Menteri, Erick Thohir: Gimana Tetap Keren Enggak?
“Bahkan, cenderung justru kontradiktif terhadap perkembangan demokrasi itu sendiri,” katanya.
Kata dia, pertarungan politik pada pilpres 2019 yang begitu keras terutama dari segi gagasan saat ini menjadi seperti hanya sebuah cerita dongeng.
“Patut diingat pemilu itu adalah sebetulnya pertarungan gagasan, dengan demikian gagasan yang diperjuangkan oleh Prabowo Sandi yang bukan saja melibatkan partai pendukungnya akan tetapi juga sebagian masyarakat Indonesia yang sudah berjibaku membantu baik tenaga, pikiran bahkan materi menjadi sia-sia,” katanya.
Tentu, kata dia, masuknya Sandi akan berdampak pada ketidakpercayaan masyarakat pada sebuah proses politik.
“Masuknya prabowo masih bisa dimengerti karena beliau adalah ketua partai politik, walaupun bagi sebagian pendukungnya tentu sangat kecewa, akan tetapi dengan bergabungnya Sandiaga Uno ke kabinet indonesia maju lebih menyempurnakan kekecewaan tersebut,” katanya.
Andri mengingatkan bahwa proses politik pilpres 2019 beberapa waktu lalu sangatlah melelahkan bahkan sampai menyebabkan terdapat dua pendapat berbeda di masyarakat kita yang sangat tajam.
“Dan residunya pun masih dirasakan bahkan sampai saat ini,” katanya.
”Juga jangan dilupakan Pilpres 2019 beberapa waktu lalu adalah pilpres yang mungkin dapat dikatakan paling banyak menguras energi bangsa ini,” tambahnya.
Baca juga: Ditarget Jokowi 1 Tahun Harus Ada Perubahan di Sektor Pariwisata, Sandiaga Uno: Ini Tugas Berat
Baca juga: Disinggung Najwa Shihab Banyak yang Minta Kembali Jadi Menteri, Susi: Laut adalah Hidup Saya
Menurutnya, bukan saja anggaran yang besar, tetapi juga potensi konflik, dan bahkan banyak petugas pemilihan umum yang meninggal karena kelelahan. Belum lagi demo-demo pada saat penghitungan atau sesudah penghitungan suara pilpres.
“Kalau pada akhirnya seperti ini , saya kira seperti tidak ada gunanya proses demokrasi yang kita bangun dengan energi yang luar biasa ini,” kata dia.
Dia menilai, sebetulnya langkah Sandiaga Uno di luar pemerintahan sudah tepat dan bijak.