Terkini Nasional

Refly Harun: Siapapun yang Merekomendasikan PT Sritex Termasuk Gibran, Potensial Dapat Untung

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Wali Kota Solo, Gibran ditemani istrinya Selvi Ananda tiba di TPS 22 di Kampung Tirtoyoso, Jalan Kasuari Nomor 3 RT 5 RW 13, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Rabu (9/12/2020).

TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun menanggapi kasus korupsi bantuan sosial (bansos) yang menyeret nama Wali Kota Solo terpilih, Gibran Rakabuming Raka.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Refly Harun, diunggah Senin (21/12/2020).

Diketahui Menteri Sosial nonaktif Juliari Batubara menjadi tersangka suap pengadaan bansos.

Pakar hukum tata negara Refly Harun di YouTube Refly Harun, Minggu (20/12/2020). Terbaru, Refly Harun menanggapi kasus korupsi bansos yang menyeret nama Wali Kota Solo terpilih, Gibran Rakabuming Raka. (YouTube Refly Harun)

Baca juga: Heboh Tagar TangkapAnakPakLurah, Gibran soal Isu dalam Kasus Juliari: Saya Tidak Pernah Ikut-ikut

Nama Gibran kemudian disebut-sebut merekomendasikan PT Sritex sebagai pembuat tas bansos.

Refly Harun kemudian menyoroti pengadaan tas bansos yang dinilai menguntungkan ini.

"Yang menarik pengadaan goodie bag dari Sritex," singgung Refly Harun.

Ia mengira-ngira nilai setiap tas yang dibuat perusahaan tekstil tersebut pasti sangat menguntungkan, mengingat jumlahnya mencapai jutaan tas.

"Enggak tahu harganya berapa. Tapi kalau harganya satu misalnya Rp50 ribu, ya lumayan juga," kata Refly.

"Saya tidak tahu berapa harganya karena pasti pengadaannya besarnya minta ampun jumlahnya. Ada jutaan dan itu luar biasa untungnya," lanjutnya.

Refly Harun menilai pihak yang merekomendasikan perusahaan tersebut akan sangat untung, termasuk jika putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran, terlibat.

"Jadi siapapun yang merekomendasikan, termasuk putra presiden (Gibran), ya potensial mendapat keuntungan," ungkap Refly.

"Sederhana, no free lunch. Tidak ada makan siang yang gratis," lanjut pengamat hukum ini.

Baca juga: Nama Gibran Terseret Kasus Korupsi Bansos Eks Menteri Juliari, ICW: KPK Belum Sampai Level Itu

Refly tidak banyak berkomentar lebih jauh tentang kemungkinan Gibran terlibat dalam kasus suap pengadaan bansos ini.

Ia berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat segera mengusut kasus tersebut, termasuk tokoh-tokoh lain yang mungkin terlibat selain Juliari Batubara.

Refly mengingatkan banyak kasus korupsi dan suap yang tidak tuntas terungkap, seperti E-KTP.

"Tapi apapun yang terjadi kita tetap dukung KPK untuk terus melakukan penyelidikan dan penyidikan dalam kasus ini," kata Refly.

"Tidak hanya terbatas pada Juliari Batubara, karena banyak kasus lainnya yang akhirnya tidak ke mana-mana," tambah dia.

Lihat videonya mulai menit 8.00:

Gibran Merasa Difitnah soal Pengadaan Tas Bansos

Anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka buka suara terkait namanya yang disebut-sebut telah merekomendasikan Sritex untuk pengadaan tas bantuan sosial (bansos) oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Terkait hal itu, nama Gibran bahkan banyak diperbincangkan di media sosial.

Di kanal YouTube Kompas TV pada Senin (21/12/2020) malam, Gibran mengungkapkan langkah yang selanjutnya akan diambil terkait tudingan ini.

Baca juga: Sritex Benarkan Dapat Pesanan Tas Bansos dari Kemensos: Tapi Kami Tidak Ada Komunikasi dengan Gibran

Ia akan menunggu proses kasus korupsi Menteri Sosial, Juliari P Batubara terlebih dahulu.

"Ya ini kan proses dari KPK sudah berjalan, nanti kan kelihatan terang, kelihatan jelas, siapa pemain-pemainnya," ujar Gibran.

Lalau ia balik bertanya pada orang-orang yang telah menudingnya terlibat dalam pengadaan tas bantuan sosial (bansos) Sritex untuk Kemensos.

Sebagaimana diketahui, kasus ini mulai mencuat setelah majalah Tempo menulis bahwa Gibran diduga terlibat merekomendasikan pengadaan tas bansos.

Gibran menegaskan dirinya selama ini tidak pernah berkomunikasi dengan pihak Kemensos maupun Sritex terkait tas bingkisan. Hal itu diungkapkan saat tersambung dengan Kompas TV pada Senin (21/12/2020) malam. (Channel YouTube Kompas TV)

Namun menurut Gibran, tudingan itu sama sekali tidak jelas.

"Dan tadi yang menuding saya apa ada bukti, buktinya apa gitu aja kok, orangnya siapa, kalau saya terlibat buktinya apa."

"Kan enggak ada buktinya sampai sekarang? Itu yang diwawancara Tempo siapa? Enggak ada yang tahu juga, enggak disebutkan namanya juga," ujar Suami Selvi Ananda ini.

Baca juga: Heboh Tagar TangkapAnakPakLurah, Gibran soal Isu dalam Kasus Juliari: Saya Tidak Pernah Ikut-ikut

Calon Wali Kota Solo ini menegaskan, dirinya tidak takut untuk menyelesaikan kasus ini.

"Ya kalau udah ketemu orangnya ya saya kalau sudah ketahuan orang-orang yang membawa-bawa nama saya ya segera kita selesaikan saja, siapa yang takut?" ujarnya.

Menurutnya tudingan soal dana bansos ini sudah merugikan namanya.

"Wong saya tidak pernah terlibat apa-apa dan difitnah seperti ini."

"Ya lihat saja nanti, yang jelas ini sudah sangat merugikan nama baik saya," lanjutnya. (TribunWow.com/Brigitta/Gipty)