Terkini Nasional

Peringatan Gibran soal Namanya Dituding dalam Pengadaan Tas Bansos: Lihat Saja Nanti, Siapa Takut?

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Wali Kota Solo terpilih Gibran Rakabuming Raka saat blusukan perdana di perumahan Banyuagung, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Senin (21/12/2020). Ia membantah soal ikutan dalam pengadaan bansos Kemensos

TRIBUNWOW.COM - Anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka buka suara terkait namanya yang disebut-sebut telah merekomendasikan Sritex untuk pengadaan tas bantuan sosial (bansos) oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Terkait hal itu, nama Gibran bahkan banyak diperbincangkan di media sosial.

Di kanal YouTube Kompas TV pada Senin (21/12/2020) malam, Gibran mengungkapkan langkah yang selanjutnya akan diambil terkait tudingan ini.

Gibran menegaskan dirinya selama ini tidak pernah berkomunikasi dengan pihak Kemensos maupun Sritex terkait tas bingkisan. Hal itu diungkapkan saat tersambung dengan Kompas TV pada Senin (21/12/2020) malam. (Channel YouTube Kompas TV)

Baca juga: Sritex Benarkan Dapat Pesanan Tas Bansos dari Kemensos: Tapi Kami Tidak Ada Komunikasi dengan Gibran

Ia akan menunggu proses kasus korupsi Menteri Sosial, Juliari P Batubara terlebih dahulu.

"Ya ini kan proses dari KPK sudah berjalan, nanti kan kelihatan terang, kelihatan jelas, siapa pemain-pemainnya," ujar Gibran.

Lalau ia balik bertanya pada orang-orang yang telah menudingnya terlibat dalam pengadaan tas bantuan sosial (bansos) Sritex untuk Kemensos.

Sebagaimana diketahui, kasus ini mulai mencuat setelah majalah Tempo menulis bahwa Gibran diduga terlibat merekomendasikan pengadaan tas bansos.

Namun menurut Gibran, tudingan itu sama sekali tidak jelas.

"Dan tadi yang menuding saya apa ada bukti, buktinya apa gitu aja kok, orangnya siapa, kalau saya terlibat buktinya apa."

"Kan enggak ada buktinya sampai sekarang? Itu yang diwawancara Tempo siapa? Enggak ada yang tahu juga, enggak disebutkan namanya juga," ujar Suami Selvi Ananda ini.

Baca juga: Heboh Tagar TangkapAnakPakLurah, Gibran soal Isu dalam Kasus Juliari: Saya Tidak Pernah Ikut-ikut

Calon Wali Kota Solo ini menegaskan, dirinya tidak takut untuk menyelesaikan kasus ini.

"Ya kalau udah ketemu orangnya ya saya kalau sudah ketahuan orang-orang yang membawa-bawa nama saya ya segera kita selesaikan saja, siapa yang takut?" ujarnya.

Menurutnya tudingan soal dana bansos ini sudah merugikan namanya.

"Wong saya tidak pernah terlibat apa-apa dan difitnah seperti ini."

"Ya lihat saja nanti, yang jelas ini sudah sangat merugikan nama baik saya," lanjutnya.

Lihat menit 2.28:

Heboh Tagar #TangkapAnakPakLurah

Terkait hal itu, nama Gibran bahkan banyak diperbincangkan di media sosial.

Tak hanya itu tagar #TangkapAnakPakLurah sempat menjadi trending topic di Twitter.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Senin (15/12/2020), Gibran hanya menanggapinya santai.

Ia berani dirinya ditangkap jika memang terbukti bersalah.

Gibran menegaskan, dirinya tak pernah menerima apapun dari pengadaan bansos oleh pemerintah pusat.

"Ya tangkap saja kalau salah. Tangkap aja kalau ada buktinya. Ini saya tegaskan lagi saya tidak pernah ikut-ikut."

"Tidak pernah yang namanya merekomendasikan memerintah atau apapun itu. Saya tidak pernah menerima apapun itu dari dana bansos," kata Gibran setelah memberikan bantuan gizi di Banyuagung, Kadipiro, Solo, Senin (21/12/2020).

Selain itu, Gibran juga membantah bahwa dirinya ikut merekomendasikan Sritex pada Kemensos.

Ia menantang agar orang yang menuduhnya bisa mengeceknya melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan bertanya pada perusahaan yang bersangkutan.

"Saya tegaskan lagi. Saya tidak pernah ikut-ikut yang namanya merekomendasikan, memerintah, apapun itu saya tidak pernah menerima apapun itu dari dana-dana bansos," ujar Gibran.

"Ya nanti silakan saja dikroscek ke KPK, kroscek ke Sritex. Kayaknya pihak Sritex sudah mengeluarkan statement. Jadi, itu berita-berita yang tidak benar dan tidak bisa dibuktikan. Kalau mau korupsi kok korupsinya baru sekarang. Tidak dulu-dulu. Saya tidak pernah seperti itu," sambung dia.

Selain itu, Gibran mengatakan dirinya tak kenal dengan Menteri Sosial, Juliari P Batubara.

Ia juga belum pernah bertemu dengan sosok politikus PDIP tersebut.

Terkait dana kampanye, Calon Wali Kota Solo ini meminta masyarakat mengeceknya lewat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

"Dana kampanye bisa dicek sendiri. Bisa dicek semua LHKPN, dana kampanye semuanya bisa dicek online. Silakan nanti cek ke Bu Roro (bendahara DPC PDI-P). Kita tidak pernah yang namanya ditutup-tutupi," ungkap Gibran.

FX Hady Rudyatmo Buka Suara

Senada dengan Gibran, Ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PDIP, FX Hady Rudyatmo juga membantah bahwa dana kampanye berasal dari dana bansos.

Dana kampanye pasangan Gibran-Teguh khususnya berasal dari hasil iuran para kader dan simpatisan.

"Itu dari urunan kita, urunan kader. Buat kaos itu urunan sendiri. Urunan dari teman-teman," kata Rudy dikutip dari Tribun Solo. 

Saat ditanya total jumlah urunan yang telah terkumpul, Rudy enggan menjawabnya.

Pasalnya, masalah itu bukan ranahnya.

"(Itu ranah) tim pemenangan. Tugas saya memenangkan saja," kata dia.(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Sebagian artikel ini diolah dari Tribun Solo dengan judul Ketua PDIP Solo FX Rudy Jamin Dana Kampanye Gibran Bukan dari Proyek Bansos : Kami Urunan Sendiri dan Kompas.com dengan judul Disebut Rekomendasi Pengadaan Tas Bansos, Gibran: Saya Tidak Pernah Ikut-ikut