TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman menjawab keraguan dari masyarakat terhadap vaksin Covid-19.
Dilansir TribunWow.com dalam acara Sapa Indonesia Malam, Minggu (20/12/2020), Fadjroel memastikan bahwa vaksinasi Covid-19 aman.
Dalam kesempatan itu, Fadjroel juga menyebut bahwa vaksin tidak beda halnya seperti investasi.
Baca juga: Pemerintah Berupaya Pulihkan Ekonomi karena Covid-19, Vaksinasi Diyakini Bisa Ikut Bantu Pemulihan
Baca juga: Imbauan Presiden Jokowi soal Pelaksanaan Program Vaksinasi Covid-19: Kayak Digigit Semut
Fadjroel menegaskan bahwa pemerintah tidak mungkin melakukan vaksinasi ketika vaksin tersebut justru membahayakan masyarakat itu sendiri.
Oleh karenanya, sebelum diedarkan, Fadjroel menjamin sudah melewati serangkain uji klinis.
Termasuk juga mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI serta jaminan halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Maka dari itu, dirinya menjamin bahwa vaksin Covid-19 yang rencananya dilakukan pada awal tahun 2021 akan memberikan dampak baik kepada masyarakat.
"Saya kutip dari apa yang disampaikan jubir dari BPOM bahkan nanti vaksin tersebut akan mendapatkan layak edar dari BPOM dan diberikan juga label halal dari MUI," ujar Fadjroel.
Ia lalu menyinggung tekad dari Presiden Jokowi yang selalu menginginkan rakyatnya sehat dan selamat.
Hal itu sudah dibuktikan oleh Jokowi yang mengaku siap untuk menjadi yang pertama disuntikkan vaksin Covid-19.
"Dan semuanya sesuai dengan yang diharapkan masyarakat dan di mana Presiden menjanjikan bahwa ini terkait dengan keselamatan seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.
Baca juga: Daftar 6 Menteri Baru Jokowi, Tri Risma Jadi Mensos, Sandiaga Uno Gantikan Wishnutama, Menag dari NU
Lebih lanjut, Fadjroel membantah ketika pemerintah menjadikan vaksinasi sebagai bisnis semata.
Namun menurutnya merupakan sudah kewajiban dari pemerintah atau negara untuk menjamin kesehatan dan keselamatan rakyatnya.
"Presiden mengatakan ini bukan soal biaya, ini soal investasi untuk masa depan, investasi untuk kemanusiaan, investasi untuk kehidupan jadi kita tidak lagi memperhitungkan soal biaya," ungkapnya.
"Dan kedua terkait dengan keamanan dan keselamatan seluruh rakyat. Ini adalah janji Presiden sesuai dengan mukadimah UUD 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia."
"Tidak mungkin pemerintah atau presiden mengorbankan rakyatnya," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-15.40:
Apa Orang yang Sudah Terkena Covid-19 Perlu Divaksin?
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan soal cara kerja vaksin Covid-19.
Ia menjawab pertanyaan yang beredar di masyarakat apakah orang yang sudah pernah terkena Covid-19 tidak perlu divaksin.
Prof Wiku menjawab, orang yang sudah pernah terkena Covid-19 tidak terjamin 100 persen akan kebal atau imun.
Hal itu disampaikan oleh Wiku dalam acara Talkshow yang ditayangkan oleh kanal YouTube BNPB Indonesia, Jumat (18/12/2020).
Awalnya ia mengiyakan bahwa orang yang sudah pernah terkena Covid-19 akan membangun sistem imunitas.
Baca juga: Soal Vaksin Covid-19, BPOM: Vaksin Bukan Satu-satunya Cara untuk Memutus Mata Rantai Penularan
"Secara teori memang begitu, orang yang sudah pernah terkena maka dia timbul antibodi atau imunitas," kata Wiku.
Tetapi ia tidak mengetahui pasti apakah imunitas seusai terkena Covid-19 akan ada dalam jangka waktu panjang atau pendek.
"Tapi imunitas itu tergantung antar penyakit, beda-beda," ujar Wiku.
Wiku menyampaikan, apabila imunitas terbentuk hanya dalam jangka waktu pendek, maka ada kemungkinan orang itu akan kembali terpapar Covid-19.
"Khusus untuk Covid kita enggak pernah tahu, karena baru saja," ujarnya.
"Maka dari itu prinsip kehati-hatian termasuk yang sudah terkena jangan merasakan saya sudah punya antibodi, maka saya sudah bisa bebas, enggak bisa seperti itu," tegas Wiku.
Simak video selengkapnya mulai menit ke-17.30:
(TribunWow/Elfan/Anung)