Berikut cuplikan video prajurit TNI selamatkan 4 warga sipil yang dirampok pemberontak Kongo, diunggah oleh akun instagram Puspen TNI
32 Milisi Kongo Paling Dicari Menyerah kepada TNI
Sebelumnya, sebanyak 32 milisi Kongo yang paling dicari oleh aparat setempat telah menyerahkan diri kepada prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB).
Detik-detik 32 milisi Kongo menyerah kepada TNI tampak dalam foto-foto yang diunggah akun instagram resmi Pusat Penerangan TNI.
Para milisi Kongo tersebut menyerahkan diri beserta alat perangnya berupa 20 pucuk AK-47 beserta magazennya, 8 busur dan 15 buah anak panah.
Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Anggota TNI di Kongo Berhasil Bikin 32 Milisi Bersenjata Menyerah, Begini Kejadiannya'
Proses penyerahan tersebut dipimpin Wakil Komandan Satgas Mayor Inf Hadrianus Yossy SB mewakili Komandan Satgas Kolonel Inf Daniel Lumbanraja.
Lokasinya berada di hutan dekat desa Lukengwe yakni 32 Km Kalemie Utara dari COB Provinsi Tanganyika, Republik Demokratik Kongo.
Papen Satgas TNI Konga 39-B RDB Monusco Lettu Laut (KH/W) Lilia Budiyanti mengungkapkan keberhasilan tersebut bermula dari dilaksanakannya kegiatan Civil Military Coordination (CIMIC) terpadu.
Kegiatan tersebut di antaranya pembuatan sarana olahraga lapangan sepak bola beserta alat penunjang lainnya yang diprakarsai oleh Kompi A, perbaikan jembatan oleh Kompi B, dan pembuatan toilet umum oleh Kompi C serta kegiatan lainnya di Desa Lukombwe.
Pada saat pelaksanaan kegiatan CIMIC, melalui Kepala Desa Luhaka yang hadir pada kegiatan tersebut, telah memberikan informasi kepada Indo RDB bahwa ada kelompok milisi Kongo yang akan menyerahkan diri di sekitar Desa Lukengwe dan Desa Bakari.
"Dari informasi tersebut dengan cepat ditindaklanjuti untuk dilaporkan ke Markas Indo RDB melalui Kasi Intel Kapten Inf M Assegaf," kata Lilia dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Selasa (18/8/2020).
Selanjutnya, dari adanya laporan tersebut, Komandan Satgas memerintahkan pasukannya untuk melaksanakan Long Range Patrol (LRP) dengan menurunkan dua tim.
Tim 1, kata Lilia, dipimpin Kapten Inf M Choriq dan Tim 2 dipimpin Kapten Inf Ihsan Hanafi sebagai pencari data dan memastikan kebenaran informasi yang diterima.
"Kerja keras dari tim LRP akhirnya dapat benar-benar menyakinkan kelompok milisi untuk bersedia menyerahkan diri kepada Indo RDB Monusco dalam waktu dan tempat yang sudah ditentukan," kata Lilia.