TRIBUNWOW.COM - Komnas HAM menerima kedatangan keluarga dari enam anggota Laskar FPI atau Front Pembela Islam (FPI) yang tewas ditembak polisi.
Ketua Tim Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, laporan keluarga ini memberi lebih banyak kejelasan terkait peristiwa berdarah tersebut.
"Komnas HAM sudah menerima berbagai informasi, keterangan, dan pandangan hukum dari keluarga, organisasi, tim kuasa, yang menurut kami semakin membuat detailnya peristiwa," kata Anam usai pertemuan yang digelar di Kantor Komnas HAM, Senin (21/12/2020).
Pertemuan tersebut berjalan tertutup selama sekitar dua jam. Anam enggan mengungkapkan materi utama yang disampaikan keluarga kepada Komnas HAM.
Namun ia mempersilakan FPI dan pihak keluarga untuk memberikannya ke publik.
"Komnas HAM terima kasih kepada keluarga yang kooperatif dan terbuka mau memberikan berbagai informasinya, termasuk nantinya berkomitmen untuk beberapa pendalaman," kata Anam.
Baca juga: Datangi Komnas HAM, Keluarga 6 Laskar FPI yang Tewas Bawa Barang Bukti Baru: Sudah Lengkap Semuanya
Keluarga dari anggota Laskar FPI yang mengawal Rizieq Shihab datang sekitar pukul 10.00 WIB didampingi kuasa hukum.
Mereka juga didampingi sejumlah tokoh seperti Sekretaris Umum FPI Munarman, Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif, serta politisi Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera.
Kuasa hukum pihak keluarga, Aziz Yanuar, menyebut pihak keluarga telah memberi kesaksian ke Komnas HAM soal kondisi jenazah.
Masing-masing jenazah terdapat lebih dari dua lubang peluru serta luka lebam.
Selain itu, menurut dia, menantu Rizieq Shihab, Hanif Alatas, juga menceritakan lagi soal insiden di tol Jakarta-Cikampek yang menewaskan 6 laskar FPI itu.
Hanif yang berada di iring-iringan Rizieq memberi kesaksian bahwa polisi yang tak berseragam lebih dulu mengadang iring-iringan Rizieq.
Baca juga: Ini Bukti yang Dibawa Keluarga Laskar FPI ke Komnas HAM, Foto hingga Kesaksian soal Jenazah
Namun, dalam rekonstruksi pada Senin (14/12/2020) dini hari, polisi menggambarkan bahwa anggota Laskar FPI yang terlebih dahulu menyerang dan menembak polisi saat kejadian.
Menurut polisi, dua anggota Laskar FPI tewas setelah baku tembak.
Kemudian, empat anggota laskar FPI lainnya ditembak setelah disebut mencoba merebut senjata polisi di mobil.