Vaksin Covid
Covid-19 Tak Diprediksi Berakhir meski Ada Vaksin, Satgas: 1 Tahun ke Depan Kita Masih Pakai Masker
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry Budiotomo mengungkapkan perkembangan terbaru vaksin Covid-19.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry Budiotomo mengungkapkan perkembangan terbaru vaksin Covid-19.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam WEBINAR NASIONAL LAUNCHING TRIBUNAMBON.COM: Liburan Aman dan Nyaman di Tengah Pandemi Covid-19 yang ditayangkan di kanal YouTube Tribunnews, Jumat (18/12/2020).
Diketahui saat ini pemerintah tengah mempersiapkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang didatangkan dari Beijing, Tiongkok.

Baca juga: Demi Pastikan Keamanan dan Efektivitas Vaksin Covid-19: Sesuai Standar WHO dan BPOM Amerika Serikat
Meskipun vaksin sudah datang, Sonny mengaku belum dapat memprediksi kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.
"Ini pertanyaan banyak orang, kapan pandemi akan berakhir?" singgung Sonny.
"Jawabannya, kita tidak akan pernah tahu kapan pandemi akan berakhir. Kita tidak tahu," tegasnya.
Ia lalu menjelaskan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) merekomendasikan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan meskipun telah divaksin.
Imbauan itu disampaikan mengingat belum tentu terjadi herd immunity meskipun telah divaksin.
"Oleh karenanya, WHO juga mengeluarkan rekomendasi, meskipun telah divaksin, belum terbentuk yang namanya herd immunity (imunitas masyarakat)," terang Sonny.
Sonny memprediksi selama satu tahun masyarakat masih harus menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Baca juga: Warga Jakarta Tolak Vaksin Covid-19? Siap-siap Didenda Rp 5-7 Juta, Ini Penjelasan Wagub DKI
Ia menegaskan protokol ini harus diterapkan meskipun telah menerima suntikan vaksin.
"Sehingga kemungkinan dalam satu ke depan, kalaupun sudah divaksin, kita tetap menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," ungkap Sonny.
Ia menjelaskan keberadaan vaksin diprediksi dapat mengurangi penyebaran Virus Corona dalam 3-4 bulan mendatang.
Meskipun begitu, dalam kurun waktu tersebut protokol kesehatan harus semakin digiatkan.
"Kemungkinan, mudah-mudahan risikonya lebih rendah lagi, harapan kita paling tidak dalam 3-4 bulan ke depan kita harus benar-benar patuh, jangan sampai tidak patuh," imbau Sonny.