Vaksin Covid
Demi Pastikan Keamanan dan Efektivitas Vaksin Covid-19: Sesuai Standar WHO dan BPOM Amerika Serikat
Keamanan dan efektivitas vaksin Covid-19 yang didatangkan Indonesia masih banyak diragukan. Ini kata BPOM
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Keamanan dan efektivitas vaksin Covid-19 yang didatangkan Indonesia masih banyak diragukan.
Sedangkan uji klinis Covid-19 hingga kini masih oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih berlangsung.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Palu pada Jumat (18/12/2020), BPOM saat ini masih melakukan penelitian pada vaksin Covid-19 dengan tim dari Universitas Padjajaran.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Keluarkan Perda terkait Vaksin Covid-19, bagi yang Tolak Bisa Kena Denda
"Sekarang kita sedang berproses untuk observasi, nanti tentunya hasil dari observasi ini akan melihat aspek keamanannya dan terutama efektivitasnya."
"Periodenya 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan," jelas Kepala BPOM Penny K. Lukito yang dikutip dari keterangan pers KPCPEN, Kamis (17/12/2020).
Penny mengatakan, hasil pengujian itu nantinya akan menjadi dasar penentuan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA).
"Nah hasil evaluasi tersebut yang jadi dasar kita menentukan Emergency Use Authorization (EUA), untuk EUA efikasi boleh cukup 50%, dan untuk vaksin 70%," imbuhnya.
Demi keamanan vaksin, Penny menegaskan bahwa dalam menentukan keamanan dan efektivitas Covid-19 harus berdasarkan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ada pula didasarkan dari regulator negara lain seperti BPOM Amerika Serikat atau dikenal FDA.
Tak sampai di sana, pihak BPOM juga melibatkan Majelisn Ulama Indonesia (MUI) untuk menjamin kehalalan vaksin Covid-19.
"Dan itulah mengapa Badan POM sudah inspeksi bersama tim dari MUI untuk audit halal, juga bersama Bio Farma, dan Kementerian Kesehatan sudah melakukan inspeksi di Cina," kata Penny.
Baca juga: Warga Jakarta Tolak Vaksin Covid-19? Siap-siap Didenda Rp 5-7 Juta, Ini Penjelasan Wagub DKI
Sinovac sebut Efektivitas Vaksin Belum Diketahui
Berdasarkan pernyataan Sinovac kepada Bloomberg, Sinovac menyatakan sebanyak 97 persen dari sampel pengujian final di Indonesia menunjukkan peningkatan antibodi.
Namun efisiensi vaksin tersebut untuk mencegah penularan Virus Corona belum dapat dipastikan.
Klarifikasi tersebut disampaikan setelah Bio Farma, partner yang mendistribusikan vaksin di Indonesia, menyampaikan hasil serupa terhadap uji klinis yang berlangsung selama dua bulan terakhir.