Terkini Nasional

Di Mata Najwa, Komnas HAM Ungkap Satu-satunya Saksi TKP Penembakan Laskar FPI: Di Mobil Ada Tiga

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rekontruksi kasus penembakan 6 Laskar FPI, polisi diadang hingga memberikan tembakan peringatan di Karawang Barat, Minggu (13/12/2020).

TRIBUNWOW.COM - Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyampaikan kesulitan penyelidikan kasus penembakan laskar Front Pembela Islam (FPI).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (16/12/2020).

Diketahui enam laskar FPI tewas ditembak saat mengawal Habib Rizieq Shihab di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada 7 Desember 2020 dini hari.

Ketua Kombas HAM Ahmad Taufan Damanik (kanan) menjelaskan kasus penembakan laskar FPI, dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (16/12/2020). (Capture YouTube Najwa Shihab)

Baca juga: Di Mata Najwa, Orangtua Ungkap Permintaan Terakhir Laskar FPI sebelum Tewas: Sehari Saja Cukup

Mereka ditembak aparat setelah diduga mengancam dengan senjata api dan senjata tajam.

Pihak Komnas HAM yang turut menyelidiki kasus tersebut menegaskan belum ada kesimpulan tentang kejelasan kronologi kejadian.

"Saya sebagai ketua selalu ingatkan kepada anggota saya untuk bisa menahan diri tidak membuat pernyataan-pernyataan yang nanti mengesankan sudah ada kesimpulan, padahal belum," jelas Ahmad Taufan Damanik.

Ia memberi contoh aspek yang masih menjadi kesulitan penyelidik adalah keberadaan saksi yang terbatas.

Menurut Taufan, satu-satunya saksi yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) yang melihat langsung insiden tersebut adalah polisi yang meletuskan tembakan.

"Karena begini, ada empat orang dalam mobil itu. Ada tiga polisi, empat orang ini kemudian mati," ungkap Taufan.

"Siapa saksinya? Yang ada cuma polisi itu saksinya," katanya.

Hal ini menjadi kesulitan bagi penyelidik dalam menemukan bukti lebih lanjut.

Selain itu ada dua versi yang beredar di masyarakat, yakni kronologi versi polisi dan versi FPI.

Baca juga: Najwa Shihab Sebut Sederet Aksi Teror oleh FPI, Munarman Enggan Dikaitkan: Kita Sudah Melarang

"Jadi untuk menemukan saksi lain atau bukti lain yang bisa membuktikan, sebenarnya yang terjadi apa, itu 'kan tidak mudah," papar Taufan.

Taufan kemudian menegaskan kejadian ini adalah masalah serius yang harus diselesaikan.

"Nanti kalau kita sudah membangun satu kesimpulan sendiri berdasarkan rekayasa, dugaan, dan semacamnya, itu tidak menyelesaikan problem kita," tegasnya.

Halaman
123