"Mungkin Mata Najwa, Najwa Shihab atau Rosi Silalahi juga udah mulai berpikir untuk menurunkan tone dan beberapa stasiun televisi," kata Rocky Gerung.
"Kan kita lihat bahwa beberapa televisi yang sebetulnya secara tradisi mendukung rezim, lama-lama mulai bosan juga karena tidak ada alasannya," jelasnya.
Baca juga: Kondisi Terkini Habib Rizieq di Penjara, Kirim Surat Begini Bunyinya: Semangat Revolusi Akhlak
Baca juga: Risma Kini Dikabarkan akan Jadi Menteri Sosial, Walikota Surabaya: Saya Ikuti Kata Ketum Megawati
Secara substansi, Rocky Gerung menyebut sebagai pertanda adanya kemunduran dalam proses berdemokrasi.
Meski begitu, Rocky Gerung mengatakan tidak akan menyurutkan para pengamat untuk terus bersuara.
Yakni bisa memanfaatkan media lain, khususnya adalah YouTube.
"Iya ini indikator buruk bagi demokrasi, tapi bagi oposisi ini indikator baik," ujarnya.
"Oposisi akan cari cara lain untuk melawan, banyak betul caranya, YouTube akan tumbuh lagi," papar Rocky Gerung.
Bahkan dikatakannya tidak menutup kemungkinan juga presenter ILC, Karni Ilyas akan terjun ke Youtube.
Seperti yang diketahui, Karni Ilyas saat ini sedang membangun kanal YouTube pribadinya bernama Karni Ilyas Club.
Sejauh ini jumlah subscribernya hampir menembus 200 juta, tepatnya 178, berdasarkan pantauan TribunWow.com hingga Selasa (15/12/2020).
"Mungkin Karni Ilyas akan bergabung untuk merasakan sensasi tanpa diatur oleh korporasi," ungkap Rocky Gerung.
"Jadi banyak YouTuber yang akan muncul dengan format politik dan semua akan terilhami oleh forman ILC," jelasnya.
"Jadi ILC jalanan akan muncul." (TribunWow.com/Mariah Gipty/Elfan Fajar)