Terkini Nasional

Eks Komnas HAM Natalius Pigai soal Tewasnya Laskar FPI: Mereka Itu Ditembak, Bukan Tertembak

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menanggapi insiden penembakan 6 laskar FPI, ditayangkan Selasa (15/12/2020).

"Tertembak itu kalau ada kerumunan, baru mungkin ada sasarannya ke tempat mana, lalu ada salah satu yang kena. Tidak dibidik, itu tertembak," terang Pigai.

Lihat videonya mulai menit 1.30:

Haris Azhar: Pihak FPI Harus Menantang, Menyodorkan Bukti

Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Haris Azhar ikut menanggapi tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12/2020).

Haris Azhar juga menyoroti rekonstruksi kejadian yang dilakukan oleh Tim Penyidik Bareskrim Polri.

Dilansir TribunWow.com dalam acara Sapa Indonesia Malam 'KompasTV', Senin (14/12/2020), Haris Azhar mempertanyakan apakah rekonstruksi tersebut dilakukan dengan melibatkan saksi-saksi di luar kepolisian.

Baca juga: Kata Kompolnas soal Tak Adanya Garis Polisi di TKP Tewasnya 6 Laskar FPI: Ada yang Amankan Dari Jauh

Baca juga: Soal 4 Laskar FPI yang Disebut Kabur, Kuasa Hukum Sebut Tak Pernah Ada: Hanya Satu Mobil Itu

Dalam kesempatan itu, Haris Azhar mengakui bahwa memang banyak kejanggalan yang ada dalam kasus tersebut.

Menurutnya kejanggalan itu muncul lantaran adanya perbedaan narasi dari kedua belah pihak.

Seperti yang diketahui, pihak kepolisian menyebut terpaksa melakukan tembakan terukur lantaran ada serangan, termasuk tembakan dari laskar FPI.

Sebaliknya, dari pihak FPI menyebut anggota kepolisian yang menyerang.

FPI juga membantah soal pemilikan senjata api.

Hari ini keluarga laskar FPI akan diperiksa, Senin (14/12/2020) Foto: Rekontruksi kasus penembakan 6 Laskar FPI, polisi diadang hingga memberikan tembakan peringatan di Karawang Barat, Minggu (13/12/2020). (Wartakotalive.com/Joko Supriyanto)

"Kejanggalannya itu ada, masing-masing klaim antara pihak dari FPI maupun dari Polri," ujar Haris Azhar.

Haris Azhar menyadari bahwa rekonstruksi merupakan bagian dari proses penyidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk membuat terang kejadian yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Meski begitu, dirinya menegaskan bahwa rekonstruksi itu dilakukan setelah mengumpulkan semua data secara lengkap, baik fakta di lapangan, barang bukti yang ada, dan keterangan saksi.

Halaman
123