TRIBUNWOW.COM - Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyampaikan perkembangan terkini kasus penembakan laskar Front Pembela Islam (FPI).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Kompas TV, Senin (14/12/2020).
Diketahui enam simpatisan Pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab tewas ditembak setelah diduga mengancam aparat dengan senjata api dan senjata tajam pada Senin (7/12/2020) lalu.
Baca juga: Jokowi Angkat Bicara soal Penembakan Laskar FPI, Refly Harun: Tidak Keluar dari Presiden Sendiri
Polisi mengungkapkan ada 10 anggota laskar FPI yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
Berdasarkan hasil rekonstruksi, empat orang lainnya kabur dari lokasi kejadian.
Menurut Divisi Humas Mabes Polri, keempat orang ini masih dicari keberadaannya.
"Penyidik Polda Metro Jaya sampai saat ini masih melakukan pencarian terhadap keempat orang laskar tersebut, juga di-backup oleh Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri," kata Ahmad Ramadhan.
Ia menjelaskan keempat orang ini berada dalam satu mobil yang sama.
Mereka berperan menghalangi laju mobil polisi yang saat itu mengikuti rombongan Rizieq Shihab.
Tidak hanya itu, mobil tersebut menabrakkan diri ke mobil para petugas.
Setelah itu mereka kabur dari TKP.
"Terkait dengan perannya, keempat orang tersebut pada saat kejadian berada di dalam sebuah mobil Avanza yang sangat kejadian ikut menghalangi mobil petugas," jelas Ahmad.
Baca juga: Gelar Rekonstruksi Tewasnya 6 Laskar FPI, Baku Tembak Dipicu Peringatan Polisi Dibalas Serangan
"Bahkan mobil petugas ditabrak, pada saat rekonstruksi saya melihat langsung peran mobil tersebut menabrak di bagian depan kanan," katanya.
"Setelah menabrak, kemudian melarikan diri," kata Ahmad.
Ia menjelaskan fakta itu didapat berdasarkan hasil rekonstruksi di TKP pertama, yakni di jalan tol depan Hotel Novotel Karawang.
"Itu TKP-nya di depan Hotel Novotel Karawang, yang kemarin waktu reka ulang atau rekonstruksi merupakan TKP pertama," tutup Ahmad.
Diketahui polisi menyebutkan kesepuluh laskar FPI mengancam petugas dengan senjata api dan senjata tajam.
Akibatnya petugas berupaya mempertahankan diri dengan melakukan tindakan tegas terukur, yakni dengan meletuskan tembakan.
Enam orang di antara para laskar FPI kemudian tewas di tempat.
Lihat videonya mulai menit 10.00:
Komisi III DPR: Empatnya Mana? Kenapa Tidak Berani Bersaksi?
Wakil Komisi III DPR Desmond J Mahesa memimpin rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan keluarga laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas ditembak.
Dilansir TribunWow.com, rapat tersebut disiarkan melalui kanal YouTube DPR RI, Kamis (10/12/2020).
Diketahui enam laskar FPI yang sedang mengawal Habib Rizieq Shihab tewas dalam insiden penembakan di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020) dini hari.
Baca juga: Kepada Refly Harun, Sekum FPI Munarman Ungkap Dugaan Upaya Membungkam Habib Rizieq Shihab
Penembak diketahui adalah anggota polisi yang membela diri karena diancam laskar FPI tersebut menggunakan senjata api dan senjata tajam.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni kemudian memberikan pertanyaan kepada enam anggota keluarga yang hadir.
"Yang saya dengar ada sepuluh orang pendamping Muhammad Rizieq Shihab. Katanya empat orang kabur," singgung Ahmad Sahroni.
Ia juga mempertanyakan posisi Rizieq Shihab pada saat kejadian.
"Pertanyaan saya, mungkin bisa dijawab keluarga korban atau dari lawyer, ke manakah Rizieq Shihab berada?" tanya Sahroni.
"Kedua, empat orang yang kabur tersebut apakah Bapak Ibu kenal? Pernah enggak komunikasi dengan keluarga atau memang Bapak-Ibu kenal juga?" tambahnya.
Baca juga: Habib Rizieq Mengaku Tidak Menuduh Polisi adalah Pelaku Penembakan Laskar FPI: Kami Tidak Berani
Ia menilai informasi yang disampaikan pihak keluarga korban saat ini belum lengkap untuk disampaikan ke mitra Komisi III, yakni Polri.
"Kita memahami kesedihan, kepedihan yang Bapak-Ibu berikan, tapi minimal kita dalam konteks Komisi III menerima keluhan untuk mencari keadilan," terang Sahroni.
Desmond J Mahesa setuju dengan pertanyaan tersebut.
Ia menilai ada banyak informasi yang belum jelas.
Diketahui pada saat kejadian ada 10 anggota laskar FPI yang ada di lokasi, tetapi empat orang kabur setelah terjadi penembakan.
"Masih ngambang, kalau bicara tanggung jawabnya kami ke mana? Jadi kami menunggu," kata Desmond J Mahesa.
"Hari ini kami menunggu penjelasan detail dari ini semua. Ini enam korban, empatnya mana? Ada peristiwa, mana saksi yang lain?" ungkit dia.
"Kenapa tidak berani bersaksi? Itu pertanyaan yang disampaikan Pak Roni," tambah Desmond. (TribunWow.com/Brigitta)