Sang suami, Nofedi Lahagu syok dan tak percaya dengan apa yang telah dilakukan istrinya.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube tvOneNews pada Minggu (13/12/2020) Nofedi tak menyangkal bahwa keluarganya kini mengalami himpitan ekonomi.
Bahkan untuk makan, ia dan anak-anaknya hanya makan sekali dalam tiga hari.
"Kesulitan (ekonomi) tiga hari kadang baru bisa makan," kata Nofedi.
Ironisnya lagi, tak jarang Ia memberi keempat anak dan istrinya sebuah pisang.
"Anak-anak biasa dikasih pisang atau minum air (jika tak ada beras)," ujarnya.
Sebelumnya Nofedi bekerja di kebun karet.
Ia biasanya mendapat Rp 200 ribu per minggu.
Himpitan ekonomi inilah yang membuat Nofedi sering berselisih dengan sang istri.
Sementara itu MT sendiri kini sudah meninggal dunia pada Minggu (13/12/2020).
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Medan pada Minggu, MT meninggal setelah mendapat perawatan medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli, Nias.
Kapolres Nias AKBP Wawan Iriawan melalui Paur Humas Polres Nias Aiptu Yasden F Hulu mengatakan bahwa MT jatuh sakit setelah ditangkap polisi.
Ia tak mau makan dan minum hingga muntah-muntah pada Jumat (11/12/2020) pukul 21.o0 WIB.
"Karena tidak mau makan dan minum, tersangka lalu mengalami muntah-muntah."
"Sehingga harus dilarikan ke rumah sakit dan akhirnya meninggal," jelas Yasden dalam press rilis.