Terkini Daerah

Gadis 16 Tahun Dicabuli 4 kali oleh Guru Silatnya Sendiri, PSHT Sragen Serahkan Pelaku ke Polisi

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seorang gadis di Sragen dicabuli oleh guru silatnya sendiri.

TRIBUNWOW.COM - Nasib miris dialami oleh D (16), seorang gadis remaja di Sragen, Jawa Tengah, yang menjadi korban pelecehan seksual oleh guru silatnya sendiri yakni T.

Berdasarkan pengakuan dari keluarga korban, D sudah empat kali menjadi korban tindakan asusila yang dilakukan oleh pelaku.

Menanggapi kasus tersebut, ketua Cabang PSHT Parluh 16 Sragen, Surtono mengatakan yang bersangkutan sudah dipecat sebagai pelatih silat.

Ilustrasi guru silat di Sragen melakukan tindakan asusila ke muridnya. (Tribun-Video.com)

Baca juga: Guru Silat Cabuli Murid, Modus Iming-imingi Ilmu Batin Sempurna: Harus Menuruti Apa yang Diperintah

Baca juga: Ancam Korban Bakal Kerasukan Mbah Gimbal, Guru Silat Cabuli Muridnya: Ditakuti-takuti Kesurupan

Dikutip dari TribunSolo.com, selama ini pelaku diketahui berstatus sebagai guru silat yang tergabung dalam PSHT Parluh 16 Sragen.

"Benar ada yang melakukan pelecehan seksual," ungkap Surtono kepada TribunSolo.com, Sabtu (12/12/2020).

Beberapa tindakan yang telah diambil oleh pihak PSHT di antaranya adalah menonaktifkan status keanggotaan yang bersangkutan sebagai pelatih silat, melarang pelaku aktif di organisasi, melarang pelaku memakai seragam PSHT, dan menyita kartu tanda anggota (KTA) milik pelaku.

"Itu upaya yang kami lakukan setelah mengetahui kejadian tersebut," paparnya.

Surtono menyebut, apa yang dilakukan oleh pelaku telah mencoreng organisasi PSHT.

"Karena sudah mencoreng organisasi PSHT maka kami serahkan kepada polisi saja," katanya.

Terkait lima perempuan yang menjadi korban pelecehan, Surtono siap memberikan pendampingan psikolog.

"Psikolognya dari Universitas Indonesia (UI)," kata Surtono.

Semalam Dicabuli 3 kali

Sebelumnya diberitakan, Dwi selaku keluarga korban D telah melaporkan T ke Polres Sragen.

"Ada lima perempuan, salah satunya adalah keponakan saya (D)," papar anggota korban, Dwi pada Jumat (11/12/2020).

Berdasarkan penjelasan Dwi, korban menerima 3 dari 4 tindakan asusila dalam waktu satu hari.

Halaman
123