Habib Rizieq Shihab

Kesaksian Keluarga Laskar FPI yang Tewas, Sebut Ada 3 Luka Tembak di Dada Korban dan Luka Robek

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah seorang anggota keluarga memberikan kesaksiannya atas kondisi jenazah dari pengikut Imam Besar Habib Rizieq, dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi III DPR RI, Kamis (10/12/2020).

TRIBUNWOW.COM - Sebanyak enam orang laskar Front Pembela Islam (FPI) tewas setelah ditembak oleh anggota kepolisian lantaran diduga melakukan perlawanan.

Persitiwa tersebut terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek km 50, Senin (6/12/2020).

Dilansir TribunWow.com, salah seorang anggota keluarga memberikan kesaksiannya atas kondisi jenazah dari pengikut Imam Besar Habib Rizieq Shihab.

Pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab angkat bicara tentang kronologi penembakan enam orang pendukungnya, Rabu (9/12/2020). (Capture YouTube Front TV)

Baca juga: Begini Suasana Markas FPI Sehari setelah Rizieq Shihab Ditetapkan Sebagai Tersangka

Baca juga: Rapat dengan Keluarga Simpatisan Rizieq, Komisi III Minta Koreksi Kata Laskar FPI: Jadi Kayak Perang

Menurut kakak korban, adiknya menjadi satu dari enam korban yang tewas saat mengawal Rizieq Shihab.

Dirinya menyebut terdapat tiga luka bekas tembakan di dada adiknya.

Tidak hanya luka tembak, ia mengatakan adiknya mendapat luka sobek di bagian punggung.

Ia menduga luka sobek itu disebabkan karena ada tindakan penyeretan.

Kesaksian itu diketahui dari sang ayah yang disebut ikut memandikan jenazah korban.

Hal itu diungkapkannya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi III DPR RI, Kamis (10/12/2020) yang disiarkan melalui kanal YouTube DPR RI.

Dalam kesempatan itu, ia mulanya menceritakan keanehan sikap dari adiknya sebelum ikut mengawal Habib Rizieq dan dinyatakan tewas.

"Kebetulan saya ketemu dengan adik saya itu Kamis malam Jumat (4/12/2020), Di sana tuh tumben sekali itu memang beda. Adik saya salaman dengan ibu, dipeluk, dia minta izin mau mengawal Habib ke Megamendung," ujarnya.

Ia mengaku sempat bepikiran buruk setelah mendapat berita tewasnya enam laskar FPI.

Ditambah lagi saat itu ia sudah tidak bisa lagi berkomunikasi dengan sang adik.

Baca juga: Fakta Habib Rizieq Tersangka Kasus Kerumunan: Dituduh Lakukan Penghasutan dan Dicekal ke Luar Negeri

"Kebetulan di handphone ada notifikasi berita saya baca, saya langsung kepikiran adik saya, saya telponin, saya WA-in, kok enggak ada kabar, ini kemana," ungkapnya.

"Dan itu berita masih simpang siur, kami belum tahu kebenarannya seperti apa," imbuhnya.

Sementara itu terkait kondisi jenazah, ia menyebut cukup mengenaskan dengan tiga luka tembak tepat di bagian dada, serta bekas luka seret di bagian punggung.

"Dan untuk dibilang luka, lukanya itu seperti ditembak jarak dekat, karena saya tidak ikut memandikan dan itu ayah saya yang memandikan, ayah saya bercerita sambil berderai air matanya."

"Bener-bener luka tembak di dada ada tiga, di punggung itu luka robek seperti diseret, dijidat ada biru seperti dihantam senjata api belakangnya, tapi alhamdulilahnya muka adik saya itu bersih karena mungkin tidak dipukul di muka," jelasnya.

"Sampai dikafankan pun darahnya masih mengucur. Itu benar-benar seperti pembantaian, seperti tidak ada perlawanan di sana," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 0.43

DPR: Empatnya Mana? Kenapa Tidak Berani Bersaksi?

Wakil Komisi III DPR Desmond J Mahesa memimpin rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan keluarga laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas ditembak.

Dilansir TribunWow.com, rapat tersebut disiarkan melalui kanal YouTube DPR RI, Kamis (10/12/2020).

Diketahui enam laskar FPI yang sedang mengawal Habib Rizieq Shihab tewas dalam insiden penembakan di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020) dini hari.

Komisi III gelar rapat dengar pendapat umum dengan keluarga korban penembakan polisi terhadap laskar FPI di ruang Komisi III, komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (10/12/2020). (Tribunnews.com/ Seno Tri Sulistiyono)

Baca juga: Kepada Refly Harun, Sekum FPI Munarman Ungkap Dugaan Upaya Membungkam Habib Rizieq Shihab

Penembak diketahui adalah anggota polisi yang membela diri karena diancam laskar FPI tersebut menggunakan senjata api dan senjata tajam.

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni kemudian memberikan pertanyaan kepada enam anggota keluarga yang hadir.

"Yang saya dengar ada sepuluh orang pendamping Muhammad Rizieq Shihab. Katanya empat orang kabur," singgung Ahmad Sahroni.

Ia juga mempertanyakan posisi Rizieq Shihab pada saat kejadian.

"Pertanyaan saya, mungkin bisa dijawab keluarga korban atau dari lawyer, ke manakah Rizieq Shihab berada?," tanya Sahroni.

"Kedua, empat orang yang kabur tersebut apakah Bapak Ibu kenal? Pernah enggak komunikasi dengan keluarga atau memang Bapak-Ibu kenal juga?," tambahnya.

Baca juga: Habib Rizieq Mengaku Tidak Menuduh Polisi adalah Pelaku Penembakan Laskar FPI: Kami Tidak Berani

Ia menilai informasi yang disampaikan pihak keluarga korban saat ini belum lengkap untuk disampaikan ke mitra Komisi III, yakni Polri.

"Kita memahami kesedihan, kepedihan yang Bapak-Ibu berikan, tapi minimal kita dalam konteks Komisi III menerima keluhan untuk mencari keadilan," terang Sahroni.

Desmond J Mahesa setuju dengan pertanyaan tersebut.

Ia menilai ada banyak informasi yang belum jelas.

Diketahui pada saat kejadian ada 10 anggota laskar FPI yang ada di lokasi, tetapi empat orang kabur setelah terjadi penembakan.

"Masih ngambang, kalau bicara tanggung jawabnya kami ke mana? Jadi kami menunggu," kata Desmond J Mahesa.

"Hari ini kami menunggu penjelasan detail dari ini semua. Ini enam korban, empatnya mana? Ada peristiwa, mana saksi yang lain?," ungkit dia.

"Kenapa tidak berani bersaksi? Itu pertanyaan yang disampaikan Pak Roni," tambah Desmond. (TribunWow/Elfan /Brigitta)