Habib Rizieq Shihab

Ditanya Refly Harun Benarkah Habib Rizieq Positif Covid, Munarman: Mengumumkan Tidak Perlu Juga

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pimpinan FPI Rizieq Shihab saat menghadiri reuni 212 daring yang disiarkan di Youtube Front TV, Rabu (2/12/2020).

TRIBUNWOW.COM - Sekretaris organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) Munarman menjelaskan kondisi kesehatan Muhammad Rizieq Shihab atau dikenal dengan Habib Rizieq.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Refly Harun, diunggah Rabu (9/12/2020).

Diketahui sejak pulang dari Arab Saudi, Habib Rizieq tidak banyak tampil di publik, kecuali pada acara Maulid Nabi dan pernikahan putrinya.

Kepada Refly Harun, Sekretaris FPI Munarman enggan mengungkapkan kondisi kesehatan Habib Rizieq Shihab, diunggah Rabu (9/12/2020). (Capture YouTube Refly Harun)

Baca juga: Tak Hanya Habib Rizieq, 5 Orang Lain Juga Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kerumunan di Petamburan

Pakar hukum tata negara Refly Harun kemudian meminta Munarman terang-terangan tentang kondisi kesehatan Rizieq.

"Sebenarnya kesehatan Habib Rizieq seperti apa sih? Beginilah, mewakili kepentingan publik, dia kena Covid apa enggak sih?" tanya Refly Harun.

Munarman menjelaskan saat berangkat dari Arab Saudi, Rizieq dinyatakan negatif.

Sesampainya di Indonesia, Rizieq dikabarkan membutuhkan banyak waktu beristirahat.

"Dengan tingkat kepadatan aktivitasnya tinggi itu, beliau memang begitu selesai acara maulid dan pernikahan anak beliau, beliau langsung mengambil keputusan pemulihan," jelas Munarman.

Ia mengakui Rizieq memang tampak sakit dan kelelahan pada acara reuni Persaudaraan Alumni 212.

"Beliau memilih untuk pemulihan, apalagi beliau mempertimbangkan ini masih dalam masa pandemi," papar Munarman.

Menurut Munarman, Rizieq berupaya melakukan karantina mandiri dengan mengurangi aktivitas, membatasi pertemuan dengan orang lain, dan membatalkan banyak agenda.

Setelah kepulangan Rizieq, santer dikabarkan Rizieq dirawat di Rumah Sakit UMMI Bogor.

Munarman mengklarifikasi saat itu Rizieq hanya melakukan general checkup.

Baca juga: Viral Isi Chat WhatsApp Kapolda Metro Jaya soal Upaya Serang Habib Rizieq, Polisi: Ini Editan

Refly Harun kemudian menyinggung alasan Rizieq enggan terbuka soal hasil swab, mengingat kepentingan publik yang pernah berinteraksi dengan Pemimpin FPI tersebut.

"Tapi kenapa dia enggak mau hasil checkup-nya atau paling tidak tes swab-nya diketahui publik? Kan itu umum saja, artinya kalau memang dia terkena Covid, ya sudah melakukan isolasi mandiri," ungkit Refly.

"Beliau memilih untuk tidak mengumumkan apapun juga," jawab Munarman.

Menurut Refly, hal itu penting diumumkan mengingat situasi saat ini darurat kesehatan.

"Tapi hak publik untuk tahu karena ini dalam kondisi darurat, di mana kalau ada orang yang terkena Covid-19, dia harus memberitahukan orang lain agar orang lain tahu bahwa dia terkena, sehingga memasang jarak," ucap Refly.

"Karena beliau memilih untuk tidak bertemu banyak orang, artinya beliau memilih soal medical record itu dipublikasi," terang Munarman.

Refly menilai jawaban Munarman sudah mengonfirmasi bahwa Rizieq positif terkena Covid-19.

"Jadi Anda sebenarnya ingin mengatakan beliau kena Covid?" cecar Refly.

"Enggak, saya enggak mengatakan begitu," jawab Munarman segera.

"Mengumumkan tidak perlu juga," tambahnya.

Lihat videonya mulai menit 2.00:

Refly Harun Minta Habib Rizieq Penuhi Panggilan Polisi

Sebanyak enam laskar ormas Front Pembela Islam (FPI) tewas dalam insiden baku tembak yang terjadi di Jalan Tol Jakarta Cikampek Kilometer 50 pada Senin (7/12/2020).

Keenam orang tersebut disebut polisi lebih dulu melakukan penyerangan terhadap aparat menggunakan senjata tajam dan senjata api (senpi).

Menanggapi peristiwa itu, pakar hukum tata negara Refly Harun mengimbau kepada pimpinan FPI Muhammad Rizieq Shihab (MRS) agar datang memenuhi panggilan pihak kepolisian.

Baca juga: Sebut Ada Bukti CCTV Rekam Laskar FPI Serang Polisi, Polri: Nanti Kita Kasih Lihat

Pernyataan itu disampaikan oleh Refly lewat akun YouTube Refly Harun, Selasa (8/12/2020).

Awalnya Refly mengungkit awal kasus yang menjerat MRS alias Habib Rizieq.

Seperti yang diketahui, Habib Rizieq telah dipanggil oleh Polda Metro Jaya terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan dalam acara pernikahan yang terjadi di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020) lalu.

Menurut Refly, kasus tersebut bukan tindak pidana berat.

"Kasusnya kan sebenarnya tidak berat, kasus biasa-biasa saja, yaitu pelanggaran protokol kesehatan," kata Refly.

Mantan Komisaris Utama Pelindo I itu lanjut mengutip Pasal 93 UU No 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan kesehatan.

Ia mengatakan, ancaman pidana apabila melanggar protokol kesehatan adalah hukuman penjara 1 tahun dan denda Rp 100 juta.

"Bukan tindak pidana berat sesungguhnya," ujar Refly.

Pakar hukum tata negara menanggapi soal kasus baku tembak yang menyebabkan enam laskar FPI tewas, pada Senin (7/12/2020). (YouTube Refly Harun)

Namun Refly mengakui, kini kasus tersebut telah menjadi besar seusai tewasnya enam laskar FPI.

"Menjadi luar biasa karena ada enam orang yang sudah meninggal dunia," kata dia.

Melihat kondisi tersebut, Refly mengimbau supaya Habib Rizieq mau datang memenuhi panggilan polisi.

"Tapi himbauan saya kepada Habib Rizieq, ya patuhi saja panggilan tersebut," kata Refly.

"Tapi kalau ada alasan yang memang masuk akal, yang bisa diterima, ya tentu petugas, penyidik harus memberikan reschedule (penjadwalan ulang)."

"Sehingga bisa dilakukan pemeriksaan dengan baik," lanjut dia.

Refly juga turut berpesan kepada kedua belah pihak agar bisa kooperatif antara satu sama lain.

"Jangan sampai pemeriksaan ini seolah-olah perang siapa yang tunduk," kata dia.

"Dari pihak FPI tidak boleh berpikir bahwa pemeriksaan ini seolah-olah penundukkan terhadap Habib Rizieq."

"Pihak petugas kepolisian tidak boleh juga berpikir bahwa keberhasilan mereka kalau bisa menyeret Habib Rizieq ke dalam meja pemeriksaan," jelasnya.

"Sekali lagi yang kita cari adalah kebenarannya, bukan pembenarannya," ucap Refly. (TribunWow.com/Brigitta/Anung)