Menurutnya, protokol kesehatan sudah berjalan dengan baik.
"Saya rasa sudah berjalan cukup baik, secara umum ini sudah berjalan lancar, aman, dan warga nyaman datang ke TPS karena sudah ada protokol kesahatan."
"Dan yang jelas tadi saya lihat di beberapa TPS protokol kesehatannya sudah cukup baik, tidak ada kerumunan, warga diberikan handblove, ada cuci tangan, jadi saya rasa sudah cukup baik protokol kesehatannya," jelas dia.
Diketahui, Gibran-Teguh menang suara di atas rivalnya, Bagyo-Suparjo.
Hingga Rabu (9/12/2020) sekitar pukul 21.00 WIB, Gibran mendapat 87,23 persen suara.
Sedangkan, Bagyo hanya memperoleh sekitar 12,77 persen.
Lihat menit 1.10:
Dampak Positif Gibran bagi Solo
Pengamat Politik UNDIP, Wijayanto menanggapi Pilkada Solo mengatakan bahwa pemilihan kali ini cukup menarik dengan hadirnya Gibran.
Pasalnya, Gibran yang seorang anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini terus diterpa isu mengenai politik dinasti.
"Pilkada hari ini pasti mau tidak mau akan membahas apa yang di Solo, memang sangat menarik karena Gibran hampir menjadi calon tunggal kemudian sekarang dikaitkan dengan isu politik dinasti selalu menjadi sorotan," jelas Wijayanto.
Meski demikian, Wijayanto menyebut ada positif dan negatif dalam Pilkada Solo.
Menerut Wijayanto, hal yang kurang dalam Pilkada Solo adalah di mana Gibran dan Bagyo sama-sama belum memiliki rekam jejak yang banyak mengenai kepemimpinan.
Khusus Gibran, ia berbeda dengan Jokowi yang sudah lebih banyak memiliki pengalaman kepemimpinan sebelum mencalonkan diri.
"Soal rekam jejak Gibran dan Bagyo, tidak banyak data yang bisa kita tawarkan," katanya.
Baca juga: Hasil Hitung Cepat Pilkada Solo 2020 Versi Voxpol: Gibran Unggul Telak, Suara Masuk 2,5 Persen