Vaksin Covid

Soal Jadwal Vaksinasi Covid-19, Bio Farma: Februari 2021 Sudah Bisa Dilakukan

Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari negara Tiongkok baru saja tiba Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (7/12/2020).

TRIBUNWOW.COM - Bio Farma sudah menerima 1,2 juta vaksin Covid-19 tahap pertama dari Sinovac, China, Senin (7/12/2020).

Meski sudah menerima, vaksin tidak bisa langsung disuntikkan kepada masyarakat.

"Kita belum bisa berikan ke masyarakat, karena nunggu izin BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," ujar Head of Corporate Communications Bio Farma, Iwan Setiawan dalam konferensi pers virtualnya, Selasa (8/12/2020).

Iwan mengungkapkan, izin yang dimaksud adalah izin penggunaan darurat atau yang dikenal dengan Emergency Use Authorization (EUA).

Baca juga: Dampak Vaksin terhadap Pengendalian Pandemi Corona Disebut akan Bertahap, Tetap Terapkan 3M

Rencananya, izin ini akan keluar akhir Januari 2021 setelah uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 di Indonesia selesai.

Begitu izin keluar, Bio Farma bisa langsung mendistribusikannya. Sebab, 3 juta vaksin yang dikirim dari Sinovac sudah dalam bentuk jadi.

Dari 3 juta vaksin, yang baru diterima Indonesia baru 1,2 juta dosis vaksin. Sisanya, sebanyak 1,8 juta vaksin akan dikirim akhir Desember 2020.

Selain itu, pihaknya akan mendapai 45 juta dosis vaksin setengah jadi.

"Begitu kita terima izin edar pemakaian, bisa langsung (vaksinasi). Saya perkirakan Februari sudah bisa dilakukan," tutur dia.

Baca juga: Prediksi Vaksin Covid-19 Bisa Disuntikkan Perdana Februari 2021, Bio Farma: Data Belum Final

Distribusi Kerja Sama dengan Telkom

Untuk pendistribusian, ini bukan yang pertama kali dilakukan Bio Farma.

Perusahaan tersebut berpengalaman dalam penyaluran pendistribusian program vaksin.

Karena itu, pihaknya akan menggunakan infrastruktur yang ada.

Selain itu, pihaknya membangun infrastruktur digital penyediaan dan layanan vaksin Covid-19 bersama Telkom.

Sistem ini untuk perencanaan distribusi vaksin, layanan vaksinasi, validitas calon penerima vaksin, hingga sistem monitoringnya.

Baca juga: Soal Vaksin Sinovac, Menkes Terawan: Pemerintah Hanya akan Menyediakan Vaksin yang Terbukti Aman

Halaman
12