"Tidak benar. Laskar FPI tidak pernah memiliki senjata api," kata Munarman kepada Kompas.com, Senin siang.
Munarman menyesalkan pengakuan polisi bahwa enam pengawal Rizieq ditembak mati karena melakukan penyerangan.
"Tentu hal tersebut harus ada pertanggungjawaban secara hukum dari pihak yang melakukan pembunuhan," sambungnya.
Sebelumnya, ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis sempat menjelaskan bahwa Rizieq Shihab beserta keluarga sedang dalam perjalanan menuju tempat pengajian ketika tiba-tiba rombongan diadak oleh preman OTK (orang tidak dikenal).
"Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh keluarga tersebut, rombongan diadang oleh preman OTK (orang tak dikenal)," kata Shabri dalam keterangan resminya, Senin (7/12/2020).
Shabri pun menduga kuat orang tak dikenal itu merupakan bagian dari operasi penguntitan untuk mencelakakan Rizieq.
"Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut mengadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga," kata dia
Kini, polisi beserta TNI masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beda Versi Polisi dan FPI atas Penembakan Simpatisan Rizieq, IPW Usul Bentuk Tim Pencari Fakta"