Terkini Daerah

Ibu Korban Pencabulan di Bekasi Ungkap Perubahan Sikap Anaknya: Bentar-bentar Ngambek, Main Banting

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Pencabulan. Korban pencabulan seorang pria di Bekasi, Jawa Barat, AA (11) menunjukkan pebedaan sikap.

TRIBUNWOW.COM - Korban pencabulan seorang pria di Bekasi, Jawa Barat, AA (11) menunjukkan pebedaan sikap.

AA sebelumya merupakan korban pencabulan M (40), yang sebenarnya merupakan tetangganya sendiri sekaligus ayah dari temannya.

Atas kejadian itu, AA disebut menjadi memiliki sifat yang sangat emosional, sehingga begitu mudah marah.

Hal tersebut diungkapkan sendiri oleh ibu korban, CB (43), seperti yang dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, Jumat (4/12/2020).

Baca juga: Duda di OKU Cabuli Tetangganya yang Masih 10 Tahun, Beralasan Minta Dicucikan Piring dan Diberi Uang

Baca juga: Gadis 14 Tahun Asal Tulungagung Dicabuli Kenalannya di Facebook, Pelaku Janji Belikan Korban HP

Selain itu, ibu korban memilih memindahkan anaknya ke sekolah lain yang tidak bebarengan dengan anak pelaku.

Ia pun juga melarang AA untuk bermain bersama anaknya M.

Bahkan ia meminta anaknya untuk tidak keluar-keluar rumah lagi.

"Sekolah sampe saya pindahin, tadinya satu sekolah sama anaknya dia (pelaku)," ucapnya.

"Saya enggak kasih main, paling dia di rumah aja enggak boleh ke mana-mana apalagi ke belakang (main ke pemukiman sekitar)," tuturnya.

CB mengakui bahwa kejadian itu sedikit banyak mempengaruhi perkembangan putrinya.

Disebutnya bahwa AA menjadi memiliki sifat yang jauh lebih emosional dibandingkan sebelumnya.

"Ya bentar-bentar ngambek, ada HP (ponsel) atau apa main banting, nggak kaya dulu, kalau dulu kan nurut, kalau sekarang susah," ucapnya.

Kronologi Kejadian

Aksi cabul M terungkap oleh ibu korban CB (43) setelah meminta pengakuan dari AA.

Hal itu dilakukan setelah ibu koran mengaku melihat kecurigaan terhadap anaknya.

Termasuk mendapatkan beberapa informasi dari tetangga lainnya, meski sempat tidak terlalu menghiraukannya.

Ia mengaku mendapatkan informasi dari tetangga yang menyabut bahwa anaknya terlihat sering berada di rumah pelaku.

Ketidakcurigaannya itu lantaran anaknya tersebut berteman dengan anak pelaku, sehingga bukan hal aneh AA bermain ke rumah M.

Namun setelah dipaksa untuk mengaku, AA pun akhirnya menceritakan apa yang sebenarnya dialaminya.

CB mengatakan tindakan pencabulan M kepada anaknya sudah terjadi sejak lama bahkan disebutnya ketika AA masih balita.

"Saya tanya terus, dia kan memang sering main ke belakang (ke pemukiman dekat rumah pelaku), jadi ini udah sejak kecil dia umur 4 tahun," kat CB.

"Saya enggak engeh (curiga), tapi orang-orang (tetangga) tahunya itu orang udah begitu, cuma enggak ada yang berani," jelasnya.

"Saya pernah dibilangin sama tetangga, 'hati-hati mpok anaknya', cuma waktu itu saya enggak begitu tahu orang itu (pelaku) begitu (cabul)," imbuhnya.

Baca juga: Baru Bebas 5 Bulan, Napi Asimilasi Coba Rudapaksa 4 Wanita Berbeda Kurang dari 1 Jam

Sementara itu kecurigaan ibu korban terhadap AA lantaran anaknya tersebut sering membawa pulang sejumlah uang, yakni Rp 20 ribu.

Saat ditanya, AA mengaku mendapatkan uang tersebut dari menemukan di jalan.

Penjelasan dari AA disebut kurang masuk akal, lantaran tidak hanya terjadi sekali.

"Kejadian sudah lama sebenarnya, tapi kita baru tahu Desember 2019, waktu itu kita tahu karena anak saya (korban) dapat uang Rp20.000," kata CB diwawancara, Kamis (3/12/2020).

"Saya enggak percaya kalau uang itu nemu, jadi saya tanya lagi ternyata uangnya dikasi sama pelaku," tuturnya.

Lebih lanjut, ibu korban mengatakan kali ini mendapatkan aduan dari tetangganya yang menyebut anaknya tengah berduaan bersama M.

Saat itu M mengajak AA untuk naik ke lantai atas musala di luar waktu salat.

Menurutnya ketika ditanya alasan bersama M di lantai atas musala, AA kembali sempat tidak mengakui dan masih berusaha menyembunyikan.

"Itu jam satuan sepi kondisinya, tetangga saya lihat anak saya ke atas musala sama pelaku," ucapnya.

"Anak saya awalnya enggak ngaku, dia bilang enggak ngapa-ngapain, cuma saya terus tanya ke dia," terangnya.

Setelah ditanya terus, barulah korban mengaku apa yang diperbuat M kepada dirinya.

Betapa terkejutnya ibu korban saat anaknya mengaku dipaksa menonton film dewasa oleh M yang merupakan tetangganya itu.

Pasca dipaksa nonton tersebut, AA mengaku juga mendapatkan perlakuan tak senonoh dari pelaku.

Baca juga: Suami Tega Jual Istrinya ke Pria Hidung Belang, Berdalih Cemburu karena Pernah Dirudapaksa

"Saya tanya disuruh nonton apa, dia bilang film yang telanjang, anak saya ngaku sempet mau turun tapi ditarik tangannya enggak boleh turun," kata CB.

"Dia (korban) ngaku katanya suka dipegang-pegang bagian kemaluannya, saya sempat kepikiran masa si tetangga deket begitu," tuturnya.

"Tapi dia memang sering dibagi duit, tiap kali saya tanya dari mana duitnya jawabnya dari pelaku," tuturnya.

Atasa dasar itu, ibu korban sudah melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Bekasi Kota pada Januari 2020.

Namun diakuinya belum ada tindak lanjut sampai mana proses pemeriksaannya.

"Sudah lapor dari Januari (2020), sudah visum juga anak saya, cuma belum ada kelanjutan lagi," terangnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Artikel ini diolah dari TribunJakarta.com dengan judul 'Gara-gara Bocah 11 Tahun Pulang Bawa Rp 20 Ribu, Perbuatan Cabul Pria Beranak di Bekasi Terkuak', 'Bocah Perempuan di Bekasi Dipaksa Tonton Video Porno, Dicabuli Tetangga Sejak Usia Dini' dan 'Bocah 11 Tahun di Bekasi Dicabuli Tetangga, Ibu Korban Duga Terjadi Sejak Putrinya Masih Balita'