TRIBUNWOW.COM - Peristiwa nahas menimpa rombongan tim kampanye pasangan calon (paslon) nomor urut dua di Pilkada Mamuju, Habsi - Irwan.
Rombongan tim kampanye paslon petahana itu mengalami kecelakaan maut di Karama, Kecamatan Kalumpang, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (27/11/2020) malam.
Sebuah mobil Jeep yang ditumpangi rombongan terperosok dan terjun bebas ke dalam jurang yang dikenal memang memiliki kondisi cukup ekstrim, dengan jalanan kondisi berlumpur karena hujan.
Baca juga: Pantau Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020, Satgas Covid-19: Tak Berhenti pada Upaya Screening
Baca juga: Isi Surat Wasiat Calon Mempelai Pria Tewas Gantung Diri 2 Hari sebelum Pernikahan, Berisi Keluhan
Dikutip TribunWow.com dari TribunTimur.com, Sabtu (28/11/2020), akibat kejadian tersebut, tiga orang dikabarkan meninggal dunia.
Di antaranya adalah Sekretaris Partai Berkarya Mamuju, Tadius (45), Kader Nasdem Sulbar, H Kamiruddin Al Islam atau Mamet (40) dan seorang wartawan bernama H Damsir (41).
Untuk Tadius dinyatakan meninggal setelah sebelumnya sempat tak sadarkan diri.
"Dua meninggal dunia, bapak Damsir dan bapak Memet, korban lainnya sementara di evakuasi ke Pusekemas Karama, Desa Karama, Kecamatan Kalumpang," demikian laporan dari Polsek Kalumpang
"Baru saja pak Tadius dilaporkan meninggal dunia setelah menjadi korban kecelakaan dalam rombongan kampanye,"ujar Intel Polresta Mamuju, yang tak mau disebut namanya.
Selain korban meninggal dunia, informasi sementara yang didapat terdapat 9 orang yang mengalami luka-luka, baik luka berat maupun ringan.
Di antaranya yang mengalami luka berat adalah Sekretaris DPW Nasdem Sulbar, Muhammad Jayadi (50).
Dirinya untuk saat ini masih mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Kalumpang.
Termasuk juga seorang pengusaha di Kabupaten Mamuju, Dandi (43) mengalami patah tulang kaki.
Baca juga: Hampir Sembuh dari Covid-19, Pasien Ini Justru Terpeleset di Tangga Gedung Isolasi hingga Tewas
Sementara itu dari pihak Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju belum bisa memberikan keterangan resmi.
Pihaknya mengakui masih terkendala jaringan dari tempat kejadian.
"Kami belum ada data laporan resmi dari tempat kejadian karena terkendala dengan sinyal atau jaringan. Nanti kami rilis nama-namanya setelah ada data laporan masuk anggota dari tempat kejadian," kata Fatur salah seorang staf Basarnas Mamuju, via whatsapp.