Terkini Daerah

Mayatnya Ditemukan Dimakan Biawak, Ini Permintaan Terakhir Komar, Titipkan Anaknya pada Sang Adik

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Inafis Satreskrim Polresta Tasikmalaya bersama TNI, BPBD dan warga setempat mengevakuasi temuan mayat yang dimakan kerumunan biawak di Sungai Citanduy bagian Bendungan Leuwi Keris, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (20/11/2020).

Bahkan demi menemukan Komar, ada keluarga yang sampai berenang di bawah Jembatan Cirahong tempat Komar terakhir kali terlihat.

"Kita juga sempat berenang mencari korban di bawah Jembatan Cirahong, karena sebelumnya diketahui korban naik ojek ke jembatan Cirahong," lanjut Ikin.

Ditemukan oleh Pemancing Ikan

Mayat Komar pertama kali ditemukan oleh warga setempat yang hendak memancing di lembah bukit di atas Sungai Citanduy.

Warga bernama Edi (46) mengatakan dirinya kaget saat hendak turun ke sungai justru melihat biawak tengah mencabik-cabik daging.

Saat didekati ternyata kerumuman biawak tengah mencabik-cabik mayat laki-laki.

"Saya saat itu akan mancing turun ke bawah bukit sana Sungai Citanduy. Saat berada di bawah pinggir sungai, saya melihat ada daging yang dicabik-cabik kerumunan biawak, tapi ada pakaian."

"Saya dekati ternyata mayat manusia," cerita Edi.

Baca juga: Pria Ini Pamer di Facebook setelah Bunuh Kakak, Bangga Bisa Habisi Nyawa Orang dan Sembunyikan Mayat

Melihat itu, Edi langsung kembali naik lagi ke atas bukit.

Ia menuju permukiman warga untuk memberitahukan apa yang baru saja dilihatnya itu.

Lalu laporan itu dilanjutkan ke pihak kepolisian.

Beberapa saar kemudian Petugas Inafis Satreskrim Polresta Tasikmalaya beserta petugas BPBD Kecamatan Manonjaya mengevakuasi jasad tersebut.

"Baru datang petugas kepolisian dan petugas BPBD Kecamatan Manonjaya untuk mengangkat mayat tersebut," jelas Edi.

Lantaran medan yang sulit, para petugas dibantu oleh warga mengangkat jasad korban.

Bahkan membutuhkan waktu beberapa jam untuk mengangkat mayat.

Baca juga: Mayat Pria di Jalan Tol Miliki Luka Benda Tumpul, Keluarga: Kami Ragu kalau Dibilang Ditabrak Lari

Halaman
123