Habib Rizieq Shihab

Viral Pangdam Jaya Perintahkan Copot Baliho Habib Rizieq, Ini Isi Tulisan yang Buat Dudung Kecam FPI

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto viral baliho bergambar Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dicopot oleh sejumlah anggota TNI, ditayangkan Kamis (19/11/2020).

TRIBUNWOW.COM - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui dirinya memberikan perintah pencopotan baliho yang terkait Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab atau dikenal dengan Habib Rizieq.

Dilansir TribunWow.com, diketahui sebelumnya viral sejumlah video dan foto beredar di masyarakat baliho yang memuat gambar Habib Rizieq.

Satu di antaranya diunggah akun Instagram @brigade.nu pada Kamis (18/11/2020).

Kolase foto viral baliho terkait Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dicopot oleh sejumlah anggota TNI, ditayangkan Kamis (19/11/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Baca juga: Ramai soal Baliho Rizieq Shihab, Kasatpol PP DKI: Bila Tak Diturunkan, Kami Copot Bersama TNI-Polri

Dalam video tersebut, sebuah spanduk besar bergambar Habib Rizieq diturunkan oleh sejumlah orang berseragam.

Di bawah gambar Rizieq, terdapat tulisan "Di Bawah Komandan Imam Besar", sesuai jabatan sang pendakwah di ormas FPI.

Akun @brigade.nu menuliskan keterangan video, "TNI turun tangan."

Namun dalam kolom komentar, banyak yang meragukan pencopotan baliho itu dilakukan oleh anggota TNI.

Dalam foto lain yang viral di media sosial, baliho yang diturunkan bertuliskan penyambutan terhadap Rizieq.

"Selamat datang Imam Besar Umat Islam Indonesia Al Habib Muhammad Rizieq Shihab," demikian tertulis.

Baliho itu kemudian diturunkan sejumlah orang berseragam Satpol PP.

Di foto lain yang beredar, tampak baliho bertuliskan ajakan "revolusi akhlak" yang digaungkan Rizieq kepada para simpatisan FPI sejak kepulangannya dari Arab Saudi.

Sejumlah orang berseragam loreng-loreng khas TNI tampak berada di sekitar baliho tersebut.

Diketahui ajakan tersebut mendapat kecaman dari Pangdam Jaya karena dinilai dapat memecah-belah persatuan umat beragama.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memberi peringatan kepada FPI agar jangan merasa mewakili umat Islam, Kamis (19/11/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Baca juga: Ini 10 Orang yang Dipanggil terkait Acara Rizieq Shihab, Mulai Bupati Bogor hingga Gubernur Jabar

"Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur? Sesukanya sendiri," komentar Dudung Abdurachman, dalam tayangan di kanal YouTube Kompas TV, Kamis.

Dudung mengaku pencopotan baliho-baliho itu adalah perintahnya.

"Ingat ya, saya katakan. Itu perintah saya," tegas Dudung.

Mantan Gubernur Akmil ini menyebutkan ia akan mencopot semua baliho yang mencantumkan nama Rizieq Shihab dengan ajakan serupa, yakni revolusi akhlak.

Diketahui ajakan tersebut digaungkan Rizieq kepada para pendukungnya menyusul kepulangannya ke Tanah Air.

"Ini akan saya bersihkan semua. Tidak ada itu baliho-baliho yang mengajak revolusi dan segala macam," tegas Pangdam Jaya.

"Saya peringatkan, saya peringatkan. Saya tidak akan segan-segan untuk menindak dengan keras yang coba-coba mengganggu persatuan dan kesatuan," ucap Dudung.

Simak videonya:

Sindiran FPI soal Tindakan Tegas ke Habib Rizieq Shihab

Pihak Front Pembela Islam (FPI) membahas rencana safari dakwah yang akan dilakukan pemimpinnya, Muhammad Rizieq Shihab, atau dikenal dengan Habib Rizieq.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Ketua DPP FPI Slamet Ma'arif dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (18/11/2020).

Diketahui acara yang dibuat Rizieq sebelumnya berbuntut panjang, karena dinilai mengabaikan protokol kesehatan (prokes) yang seharusnya ditaati selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca juga: Cecar Fadli Zon, Najwa Shihab Minta Kritisi Acara Habib Rizieq: Lagi-lagi Kritiknya ke Pemerintah

Namun dalam sambutannya kepada para simpatisan FPI, Rizieq menyinggung rencana melanjutkan safari dakwah ke berbagai daerah di Indonesia.

Slamet Ma'arif lalu menanggapi hal tersebut.

"Imam Besar kita enggak pernah mundur. Gagasan revolusi akhlak yang beliau gaungkan dan beliau pimpin akan tetap berjalan," tegas Slamet.

Ketua DPP FPI Slamet Ma'arif menjelaskan kelanjutan agenda safari dakwah yang direncanakan Habib Rizieq Shihab, dalam acara Mata Najwa, Rabu (18/11/2020). (Capture YouTube Najwa Shihab)

"Konsolidasi dan safari dakwah yang kami agendakan, kami pastikan akan terus berjalan dengan melihat situasi dan keadaan yang ada," lanjutnya.

Selanjutnya, ia menyebutkan, Rizieq akan menentukan langkah dan strategi sesuai situasi yang berkembang.

Ia memberi contoh beberapa pelanggaran lain yang menurutnya harus ditindak tegas layaknya Habib Rizieq.

"Contoh misalkan Habib Rizieq sudah mengurangi jumlah umat yang banyak, tapi di satu sisi ulama yang lain yang selama ini dianggap problem dengan pemerintah dibiarkan mengumpulkan umat ribuan, tidak pernah disanksi," ungkapnya.

Baca juga: Fadli Zon Klaim Jutaan Orang Jemput Habib Rizieq, Susah Payah ke Bandara: Pengakuan Itu dari Rakyat

Selain itu, ia menyinggung kemungkinan kerumunan massa pada masa kampanye pilkada yang akan datang.

Tidak hanya itu, Slamet menilai ada banyak acara organisasi masyarakat (ormas) yang dibiarkan berkerumun.

"Kemudian di pilkada besok ternyata ada kerumunan massa yang dipertontonkan," ungkit ustaz tersebut.

"Kemudian ada ormas lain juga berlaku yang sama," kata Slamet.

Ia menilai hal ini tidak adil bagi Rizieq dan para pendukungnya.

"Terus hanya Habib Rizieq yang enggak boleh, enggak adil juga dong," tandas Slamet.

Diketahui kerumunan massa tersebut menimbulkan pertanyaan terhadap ketegasan Pemprov DKI Jakarta dalam menerapkan PSBB, sehingga membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diperiksa Polda Metro Jaya.

Imbas lain akibat acara Rizieq tersebut adalah pencopotan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dari jabatan mereka karena dianggap lalai memastikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. (TribunWow.com/Brigitta)