Terkini Daerah

Identitas Mayat Laki-laki yang Mengapung di Sungai Terungkap, Sempat Minta Uang dan Bawa Rantai

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan Sungai Kenten, Dusun 3 Desa Kenten Laut, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumsel pada Selasa (17/11/2020).

TRIBUNWOW.COM - Identitas mayat laki-laki yang mengapung di Sungai Kenten, Kecamatan talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, akhirnya terungkap.

Jenazah dengan kondisi tangan terikat rantai dan diberi pemberat beton itu diketahui bernama Andre (32).

Laki-laki tersebut tercatat sebagai warga Kenten Azhar, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Terungkapnya identitas tersebut setelah keluarga korban datang ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang.

Baca juga: Kasus Mayat Mengambang di Sungai, Keluarga Sambangi Polisi, Ungkap Tabiat Korban Sering Ngamuk

Dari hasil keterangan dan ciri-ciri jenazah, keluarga meyakini bahwa jenazah itu adalah Andre.

"Korban ada jenggot tipis sama seperti ciri-ciri yang disebutkan pada jenazah. Tapi yang paling meyakinkan kami adalah baju yang dikenakannya. Kami cukup yakin bahwa jenazah itu benar keluarga kami," kata Rahmad, salah satu kerabat korban di rumah sakit, Rabu (18/11/2020).

Tak hanya itu, saat melihat kondisi jenazah, Rahmat juga mendapatkan ciri fisik di tubuh, yakni luka di bagian pipi kanan dan gigi depan yang patah sebagian.

"Kakak ipar saya itu memang pernah kecelakaan dan bekas lukanya ada pipi sama kening kanan. Terus juga gigi depannya juga patah setengah. Jadi aku sangat yakin jenazah itu adalah kakak ipar saya," ujar Rahmad.

Menurut Rahmad, pada Minggu (15/11/2020), Andre sempat datang ke rumahnya dan meminta sejumlah uang.

Mereka akhirnya menuruti permintaan korban, karena mengetahui bahwa korban menderita gangguan jiwa.

Baca juga: Sedang Cari Ikan di Sungai, Nelayan Ketakutan saat Temukan Mayat, Tangan Korban Dirantai Beton Cor

Selama ini korban memang sering meminta uang kepada keluarganya sebelum akhirnya menghilang.

"Mintanya tidak banyak, paling Rp 2.000 sampai Rp 10.000. Waktu itu juga bawa rantai. Ketika ditanya rantai itu untuk apa, dia tidak menjawab," kata Rahmad.

Tetangga sekitar rumah Rahmad pun sempat melihat korban sebelum hilang mengumpulkan batu dan membawa jeriken dari rumah.

Mereka saat itu tidak tahu pasti maksud dari korban mengumpulkan barang tersebut.

"Setelah dilihat tadi, jeriken itu memang milik kami," ujar Rahmad.

Halaman
12