Pilpres Amerika Serikat 2020

Penjelasan Analis soal Arti Kemenangan Joe Biden di Pilpres AS bagi Korea Utara, Yakin Korut Kecewa

Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Video Donald Trump dan Kim Jong-un yang dipasang saat konvensi Partai Demokrat

TRIBUNWOW.COM - Korea Utara masih belum bereaksi terhadap kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS 2020.

Menurut analis, sangat tidak mungkin Presiden terpilih AS Joe Biden jadi kandidat pilihan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Analis tersebut mengatakan, Presiden AS saat ini, Donald Trump memiliki keunikan di antara para pemimpin Amerika.

Hal tersebut terungkap dari kesediaan Trump yang secara pribadi terlibat dengan Kim Jong Un.

Duta Besar Joseph Yun yang merupakan mantan perwakilan khusus AS untuk Korea Utara di bawah mantan Presiden Obama dan Presiden Trump mengatakan, menurutnya Korea Utara kecewa karena Trump tidak menang.

Baca juga: Kelompok Ini Tolak Akui Kemenangan Biden di Pilpres AS, Siap Demo Dukung Trump soal Tuduhan Curang

Baca juga: Penasihat Utama Donald Trump Akui Kemenangan Joe Biden di Pilpres AS: Mengarah ke Sana

Tangkapan layar yang diambil dari siaran KCNA pada 10 Oktober 2020 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara kepada peserta parade militer di alun-alun Kim Il Sung di Pyongyang. Simak kata analis soal tanggapan Korea Utara atas kemenangan Joe Biden berikut ini. (KCNA VIA KNS / AFP)

"Bagi mereka, Trump adalah 'masalah' besar, mereka memiliki tiga pertemuan puncak dan belum pernah terjadi sebelumnya," ungkap Yun, yang Tribunnews kutip dari CNN.

Hubungan tak biasa antara Korea Utara dan Washington tercermin lewat surat yang tak terhitung jumlahnya dan digambarkan Trump sebagai 'surat cinta' dan telah berjalan selama empat tahun.

Namun di sisi lain, Joe Biden, pernah menyebut Kim Jong Un 'preman' dalam debat presiden terakhir.

Biden pun sangat kritis terhadap Korea Utara selama kampanyenya tahun ini.

Tidak jelas apa yang akan terjadi selanjutnya pada Biden di masa kepemimpinannya.

Berbeda dengan Trump, Biden menegaskan, dia tak ingin 'duduk bersama' Kim Jong Un tanpa prasyarat.

Baca juga: Batal Akui Kekalahannya di Pilpres AS, Donald Trump: Jalan Masih Panjang, Kita akan Menang

Baca juga: Kelompok Ini Tolak Akui Kemenangan Biden di Pilpres AS, Siap Demo Dukung Trump soal Tuduhan Curang

Provokasi Korea Utara

CNN melaporkan, preseden menunjukkan, Korea Utara memiliki kecendurungan untuk melakukan semacam provokasi pada tahap awal pemerintahan baru Amerika.

Sebelumnya, Pyongyang menembakkan rudal hanya beberapa minggu setelah Presiden Trump dilantik pada 2017.

Para ahli berbeda pendapat tentang apakah Korea Utara akan merasa perlu melakukan hal yang sama untuk Biden.

"Orang Korea Utara sering mengirim telegram tentang apa yang akan mereka lakukan," kata John Delury, seorang profesor di Universitas Yonsei Seoul.

Halaman
123