Terkini Nasional

PA 212 akan Tunda Reuni, Slamet Ma'arif Ganti Acara Jadi Dialog Nasional yang Dihadiri Rizieq Shihab

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif memberikan konferensi pers terkait pelaksaan acara reuni 212, Selasa (17/11/2020).

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif memastikan bahwa acara reuni 212 akan ditunda.

Acara reuni 212 rencananya dijadwalkan digelar pada 2 Desember mendatang.

Namun dengan alasan tidak diberikan izin menggunakan kawasan Monumen Nasional (Monas) serta pandemi Covid-19, maka acara reuni dipastikan ditunda.

Massa yang tergabung dalam berbagai elemen melakukan longmarch dari Masjid Istiqlal menuju Gedung Bareskrim Polri dan Balaikota DKI Jakarta di Jakarta, Jumat (14/10/2016). Massa menuntut Gubernur DKI Jakarta dihukum karena dianggap menistakan agama Islam. Terbaru, ilustrasi aksi massa 212. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Jawaban Polri terkait Kerumunan Acara Rizieq Shihab: Pimpinan Sangat Berkomitmen Mengawal Prokes

Hal itu disampaikannya lewat YouTube FRONT TV, Selasa (17/11/2020), dengan judul 'PRESS RELEASE FPI, GNPF ULAMA DAN PA 212 TERKAIT REUNI 212 TAHUN 2020'.

"Pelaksanaan reuni 212 tahun 2020 ditunda untuk sementara," ujar Slamet.

Slamet kemudian menyinggung pihaknya akan memantau pelaksaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2020.

Ia memperingatkan jika terjadi pembiaran kerumunan pada pelaksanaan Pilkada serentak, maka acara reuni 212 akan tetap digelar di waktu yang tepat.

Selanjutnya untuk mengganti acara reuni yang dibatalkan, Slamet menggantinya dengan kegiatan dialog yang bakal dihadiri oleh Habib Rizieq Shihab.

"Kami akan mengadakan acara dialog nasional dengan menghadirkan 100 tokoh dan ulama," ujar dia.

Slamet memastikan acara tersebut akan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Kemudian, ia juga mengimbau kepada simpatisan 212 untuk mengadakan doa bersama supaya Covid-19 segera hilang dari bumi Indonesia.

Kegiatan itu diimbau supaya dilakukan di dalam ruangan, seperti masjid, hingga pondok pesantren.

"Tidak dilaksanakan di ruangan terbuka," kata Slamet.

Baca juga: Kerumunan Acara Habib Rizieq Terkesan Dibiarkan, Pengamat: Aparat Ciut Nyalinya Melihat Massa

Polri Tak akan Beri Izin Reuni PA 212

Sebelumnya diberitakan. Pihak kepolisian menegaskan tak akan memberikan izin kepada Persaudaraan Alumni (PA) 212 untuk mengadakan acara reuni yang direncakan akan diadakan di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.

Polri lewat Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono memastikan tak akan memberikan acara keramaian izin.

Hal tersebut disampaikannya lewat konferensi pers pada Selasa (17/11/2020).

Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan mengeluarkan acara yang bersifat mengundang keramaian.

"Tidak mengizinkan," kata Brigjen Awi, dikutip dari Kompas TV.

"Tidak mengeluarkan izin keramaian," lanjutnya.

Dirinya juga menyinggung soal langkah Kapolri Jenderal Idham Azis yang telah mengeluarkan dua kali maklumat terkait

Sudah saya sampaikan, Kapolri sudah mengeluarkan dua kali maklumat terkait pengamanan protokol kesehatan (prokes) dalam rangka pandemi Covid-19

"Sudah sangat jelas dan semua media meliput," tegas dia.

Menanggapi rencana itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan kawasan Monas hingga saat ini belum dibuka, sebab Ibu Kota masih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi untuk mencegah Covid-19.

"Sampai hari ini belum diperkenankan dibuka, sampai hari ini, terkait PSBB," ucap Riza, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (14/11/2020).

Baca juga: Polisi Tanyakan Anies soal Adakah Pelanggaran Acara Rizieq Shihab, jika Ada Bisa Berujung Pidana

Simak video selengkapnya mulai menit ke-1.40:

Aparat Ciut Nyalinya Melihat Massa

Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menanggapi kerumunan massa pada acara yang diselenggarakan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab alias Habib Rizieq.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Selasa (17/11/2020).

Diketahui sejak kepulangan Rizieq dari Arab Saudi, ulama tersebut disambut meriah oleh ribuan simpatisan FPI.

Baca juga: Pasca Nikahan Najwa Shihab Anak Habib Rizieq Shihab, Lurah Petamburan Reaktif Covid-19

Trubus kemudian menanggapi pelanggaran protokol kesehatan yang seharusnya diterapkan selama pandemi Covid-19 tersebut.

"Menurut saya ini memang ada kesan di publik itu ada pembiaran," komentar Trubus Rahardiansyah.

"Sehingga yang terjadi adalah masyarakat itu berkerumun," lanjutnya.

Ia mengakui Rizieq memang memiliki massa pendukung yang besar.

Hal itu dibuktikan dengan jumlah ribuan simpatisan FPI yang hadir untuk menyambut kepulangan Rizieq setelah tiga tahun berada di Arab Saudi.

"Kebetulan kegiatan itu (diselenggarakan) tokoh yang kharismatik, dalam hal ini Pak Habib Rizieq, punya massa yang besar," ungkit Trubus.

Meskipun begitu, ia menyayangkan sikap pemerintah dan aparat keamanan yang terkesan enggan menertibkan protokol kesehatan saat kegiatan berlangsung.

"Ini dilihat juga ketegasan dari pemerintah maupun aparat kelihatannya juga agak ciut nyalinya melihat begitu besar massa yang berkumpul di situ," papar pengamat dari Universitas Trisakti ini.

Baca juga: Banjir Kritikan soal Habib Rizieq Mantu, Anies Baswedan Ngaku Serius Hadapi Covid: Beda Perilakunya

Trubus menyinggung berulang kali terjadi kerumunan massa yang mengkhawatirkan.

Diketahui acara Maulid Nabi Muhammad dan pernikahan putri Rizieq, Najwa Shihab, di kawasan Petamburan, Jakarta Utara, turut mengundang para tamu tanpa protokol kesehatan yang ketat.

"Itu 'kan sudah berulang-ulang sejak penjemputan, pelanggaran protokol kesehatan," singgung Trubus.

"Dulu saya berharap itu sudah terakhir pada saat penjemputan, terus tidak ada lagi pelanggaran protokol kesehatan," ungkapnya.

"Tapi ternyata berulang-ulang sampai pada kasus hajatan," tambah Trubus.

Ia menambahkan, pelanggaran protokol kesehatan oleh Rizieq ini terkesan ada kesengajaan.

Hal itu Trubus sampaikan mengingat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengaku sudah memperingatkan Rizieq tentang kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang masih berlangsung.

"Ini semua jelas bahwa protokol kesehatan itu dilanggar dan ada unsur kesengajaannya, jadi tidak terjadi secara tiba-tiba," tambahnya.

Lihat videonya mulai menit 8.00:

(TribunWow.com/Anung/Brigitta)