Pilkada Serentak 2020

Beda Gibran Vs Bagyo di Debat Pilkada Solo, Pengamat Sebut Ada yang Emosional dan yang Curhat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan calon (paslon) di Pilkada Solo 2020, Gibran Rakabuming Raka dengan Teguh Prakosa pada debat perdana jelang Pilkada Solo 2020, Jumat (6/11/2020).

"Masih coba-coba, masih meraba-raba, mereka masih new comer. Beda kalau dia pernah jadi pelaku, pernah ikut organisasi partai, atau aktivis," jelasnya.

"Tidak punya pengalaman empirik soal politik, sosial, dan organisasi sehingga tidak terbiasa memaparkan gagasan besar dalam komunikasi publik," pungkasnya.

Gibran: Kalah Ya Kembali Lagi Jadi Pengusaha

Calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku nothing to lose di Pilkada Solo 2020.

Dilansir TribunWow.com, Gibran menegaskan tidak ada keharusan baginya untuk bisa menang di Pilkada pada 9 Desember 2020 mendatang.

Hal itu diungkapkannya dalam acara Mata Najwa 'Trans7', Rabu (30/9/2020).

Gibran Rakabuming Raka menjelaskan mengapa maju jadi wali kota Solo tahun 2020, ditayangkan dalam acara Mata Najwa, Rabu (30/9/2020). (youtube najwa shihab)

Jawaban Gibran saat Ditanya soal Lompatan Politik, Najwa Shihab: Sempat Saya Tanyakan pada Ayahanda

• Bagyo Enggan Temui Gibran, Najwa Shihab: Enggak Berani Ketemu, tapi Berani Nantang Pilkada?

Putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengaku akan kembali jadi seorang pengusaha andai nantinya kalah dari pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo atau Bajo.

Ia juga memastikan selama proses pilkada selalu menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, termasuk tidak memaksakan masyarakat untuk memilih dirinya dan pasangannya, Teguh Prakosa.

"Saya katakan saya ini orangnya nothing to lose. Mau menang ya alhamdulillah, kalah ya enggak apa-apa, saya kembali lagi jadi pengusaha," ujar Gibran.

"Sekali lagi tidak ada keharusan untuk mencoblos saya. Silahkan saya kembalikan ke warga Solo, mau nyoblos boleh, mau nyoblos Pak Bagyo silahkan," tegasnya.

"Ini demokrasi, tidak ada pemaksaan. Semua proses sudah saya lalui."

Sementara itu terkait polemik antara pilkada ditunda atau dilanjutkan, Gibran mengaku sebagai peserta atau kandidat tidak mempunyai kewenangan.

Menurutnya, keputusan penuh berada di tangan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kalau yang namanya penundaan Pilkada yaitu keputusannya di KPU, ditunda saya siap, Pilkadanya besok saya siap, 9 Desember saya siap," kata Gibran.

Langsung Direstui Megawati Tanpa Mengabdi Lama ke PDIP, Gibran: Itu Haknya Ibu Ketua Umum

Ayah dari Jan Ethes itu mengatakan tidak setuju ketika kelangsungan Pilkada 2020 dikait-kaitkan dengan statusnya sebagai anak orang penting nomor satu di Indonesia saat ini.

Halaman
123