Terkini Daerah

Fakta Warga Lebak Dibawa ke Kantor Polisi setelah Posting Video Jalan Rusak di Desanya hingga Viral

Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar status yang dibuat oleh akun Facebook Badry Aldiansyah mengenai ibu hamil yang ditandu karena jalan rusak.

TRIBUNWOW.COM - Viral video seorang pria dibawa ke kantor polisi setelah mengunggah momen ibu hamil ditandu karena jalan rusak di desanya.

Postingan yang diunggah oleh akun Facebook Badry Aldiansyah tersebut terjadi di Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten.

Setelah mengunggah video hingga viral, pemilik akun pun dibawa ke kantor polisi pada Selasa (3/11/2020) malam.

Hal itu turut dibenarkan oleh Rinaldi sang kakak ipar Badry.

"Sekitar jam 20.00 adik saya dibawa ke Balai Desa Barunai, dikawal RT, ada polisi juga, lalu dibawa ke kantor polisi."

"Di balai desa kepala desa bilang alasannya diamankan takut diamuk massa," kata Rinaldi dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (4/11/2020).

Baca juga: Viral Video 2 Perempuan Curi Tanaman Hias Dimasukan ke Celana Dalam Terekam CCTV, Ini Kronologinya

Keluhan soal Jalan Rusak

Rinaldi mengatakan, tidak melihat ada tanda-tanda masyarakat yang marah karena postingan yang dibuat oleh adik iparnya.

Justru kata dia, malah banyak masyarakat yang mendukung karena sejak dahulu mengeluh jalan di desanya rusak.

Status yang dibuat oleh adik iparnya, kata Rinaldi, berisi keluhan soal jalan rusak hingga ibu hamil yang hendak melahirkan saja harus ditandu menggunakan bambu dan sarung.

Saat ini Rinaldi mengatakan, adik iparnya kini berada di Polsek Panggarangan.

Pihaknya sedang mengupayakan untuk membawa pulang yang bersangkutan.

Baca juga: Viral Suami Buat Pesta Syukuran Jebakan, di Depan Semua Orang Ungkap sang Istri Dihamili Selingkuhan

Takut Diamuk Massa

Sementara Kapolsek Panggarangan, AKP Rohidi mengatakan, pemilik akun Badry Aldiansyah dititipkan di kantor polsek oleh kepala desa lantaran khawatir diamuk massa.

"Bukan diamankan, tapi dilindungi agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pihak warga yang pro ke kepala desa dengan pihak yang sebaliknya," kata AKP Rohidi dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon.

Halaman
12